Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak sideways pada kisaran 7.850–7.970 pada Kamis (28/8/2025). Adapun saham pilihan hari ini meliputi HRUM, BRPT hingga ANTM.
Pada perdagangan sebelumnya, indeks komposit ditutup menguat 0,38% ke level 7.936,18. Kenaikan tersebut ditopang oleh saham sektor industri, sedangkan sektor teknologi menjadi penyumbang koreksi terbesar bagi IHSG.
Kenaikan IHSG terjadi di tengah pasar Asia yang bergerak variatif usai ata industrial profits Tiongkok Juli 2025 yang turun 1,7% secara tahunan (year on year/YoY), atau lebih baik dibandingkan penurunan 1,8% YoY pada bulan sebelumnya.
Investor global juga mencermati tarif impor tambahan 25% terhadap India yang mulai berlaku, sehingga total tarif terhadap produk India yang masuk ke AS mencapai 50%. Namun perdagangan bursa India libur pada Rabu.
Pada hari ini, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa secara teknikal indikator MACD mencatat death cross dan Stochastic RSI di area pivot. Menandakan pergerakan IHSG cenderung terbatas dan bergerak mendatar.
“Diperkirakan IHSG masih akan cenderung bergerak sideways pada kisaran 7.850 hingga 7.970,” ujarnya dalam publikasi riset harian, Kamis (28/8/2025).
Baca Juga
Phintraco memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak di level support 7.800 dan resistance 7.970, dengan pivot di 7.950. Ini memberikan ruang manuver terbatas bagi IHSG untuk melewati level psikologis 8.000 dalam waktu dekat.
Secara makro, perhatian investor kini tertuju pada rilis data Economic Sentiment Zona Euro Agustus yang diperkirakan naik tipis ke 96 dari 95,8 pada Juli.
Dari Amerika Serikat, data pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025 diproyeksikan tumbuh 3,1% QoQ atau membaik dari kontraksi 0,5% QoQ pada kuartal pertama.
Saham pilihan untuk hari ini mencakup mencakup PT Harum Energy Tbk. (HRUM), PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA).
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.