Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) telah mengakhiri periode pembelian kembali saham (buyback) pada Jumat (19/8/2022) pekan lalu.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) tertanggal 20 Mei 2022, ERAA mengumumkan pembelian kembali saham dengan anggaran maksimum Rp319 miliar dan berlangsung selama 3 bulan sejak 20 Mei 2022 sampai 19 Agustus 2022.
“Selama periode buyback, perseroan telah membeli kembali saham sebanyak 71.695.900 lembar saham dengan nilai Rp35.561.787.920,” tulis Head of Legal & Corporate Secretary ERAA Amelia Allen dikutip Selasa (23/8/2022).
Buyback saham dilakukan dalam beberapa tahap selama periode pelaksanaan dengan harga pembelian di kisaran Rp486-Rp498 per saham dengan harga rata-rata Rp495,07 per saham. ERAA melaporkan tidak terdapat informasi dan dampak material dari aksi korporasi ini.
Pembelian kembali saham sendiri dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi perdagangan saham di BEI yang sejak awal 2020 sampai dengan ditetapkannya Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 03/SEOJK.04/2020 yang tercatat mengalami tekanan yang signifikan, yang diindikasikan dari penurunan IHSG sebesar 18,46 persen saat itu.
Selain itu, kondisi perekonomian regional dan global yang mengalami tekanan dan perlambatan, antara lain disebabkan oleh wabah Covid-19 juga menjadi pertimbangan ERAA melakukan buyback.
Baca Juga
“Kami meyakini bahwa pembelian kembali saham tidak mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan karena sampai dengan saat ini, Erajaya Swasembada mempunyai modal yang memadai untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan,” tulis manajemen.
Per 31 Desember 2021, total aset ERAA berada di angka Rp11,37 triliun, ekuitas Rp6,46 triliun, dan laba bersih sebesar Rp1,11 triliun.
Pada perdagangan Selasa (23/2/2022) pukul 10.30 WIB, saham ERAA terpantau stagnan di harga Rp494 per saham. Namun harga saham ERAA telah turun 17,67 persen atau 106 persen secara year to date.