Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Emiten Farmasi dan Rumah Sakit Turun, Ini Rekomendasi Mirae Asset

Mayoritas emiten kesehatan sektor farmasi dan rumah sakit mencatatkan kinerja anjlok sepanjang semester I/2022. Simak rekomendasi saham Mirae Asset.
Lobby kantor Mirae Asset Sekuritas Indonesia/Dok.Perusahaan.
Lobby kantor Mirae Asset Sekuritas Indonesia/Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas emiten kesehatan sektor farmasi dan rumah sakit mencatatkan kinerja anjlok sepanjang semester I/2022. Tanpa pandemi, hanya sebagian kecil emiten yang dapat bertahan, maka simak rekomendasi saham Mirae Asset.

Berdasarkan catatan Bisnis, dari 11 emiten rumah sakit dan farmasi yang telah menyampaikan laporan keuangan semester I/2022, hanya 3 emiten farmasi yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger M.M menjelaskan secara tren Covid-19 pada 2020, 2021, dan 2022 terlihat emiten terkait Covid-19 berada pada puncaknya pada 2021.

"Kenaikan harga saham sektor kesehatan juga berada di puncak pada tahun 2021. Hal ini tentu tidak lepas dari kasus Covid yang dimulai pada 2020 dan mulai terasa imbasnya ke kinerja emiten kesehatan sejak akhir 2020 dan dilanjutkan ke tahun 2021," urainya kepada Bisnis, Senin (15/8/2022).

Pada semester I/2022, hasilnya kinerja mayoritas emiten rumah sakit dan farmasi malah melorot karena mulai melandainya kasus Covid-19 dan masyarakat juga sudah banyak yang memperoleh program vaksinasi.

"Kami melihat saat ini walaupun kasus mulai naik, tetapi masih terkendali dan perilaku masyarakat sepertinya tidak panik seperti saat awal mula Covid-19," tambahnya.

Saat ini lanjutnya, Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan wait and see emiten kesehatan karena memang belum banyak katalis positif. Secara fundamental, Mirae melihat KLBF dan MIKA masih memiliki potensi kenaikan kinerja ke depan.

Di sisi lain, Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius menuturkan pandemi virus corona membuat KLBF harus berinovasi di tengah kondisi yang menantang. Perusahaan pun meningkatkan upaya riset dan pengembangan produk – produknya.

Hasilnya, perusahaan memperkenalkan sejumlah produk mulai dari suplemen, alat kesehatan, obat-obatan, dan lainnya yang membantu masyarakat menghadapi pandemi.

“Kami terus terpacu untuk berinovasi dan mengeluarkan alat – alat kesehatan, obat, atau produk lainnya yang dapat memnuhi kebutuhan pandemi virus corona,” ujarnya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper