Bisnis.com, JAKARTA – PT Mirae Asset Sekuritas mengungkapkan PT Aces Hardware Indonesia Tbk. (ACES) di sisa tahun ini akan terus menghadapi tantangan terkait dengan perubahan perilaku belanja konsumen.
Di samping itu, laporan keuangan ACES di semester I/2022 menunjukkan penurunan kinerja padahal jumlah pengunjung pusat perbelanjaan atau mal telah meningkat pada masa tersebut.
Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya dalam risetnya memperkirakan laba ACES di tahun 2022 turun sebesar 28,8 persen secara tahunan setelah kinerja perseroan pada semester I/2022 yang dibukukan menurun.
“Kami percaya fundamental ACES saat ini cukup menantang dengan adanya perubahan perilaku belanja selama terjadi kenaikan inflasi,” tulis Christine dalam risetnya, dikutip Minggu (14/8/2022).
Selain perubahan perilaku belanja akibat kenaikan inflasi, Christine juga mengungkapkan bahwa ACES juga berhadapan dengan promo yang berkembang di pasar e-commerce.
Di sisi lain, Christine melihat ACES terus melakukan pembukaan gerai baru walaupun juga tetap ada penutupan gerai semenjak pandemi. Sepanjang tahun, hingga Juli 2022, ACES telah membuka 9 gerai baru dan menutup 3 gerai, sehingga saat ini total gerai perseroan menjadi 222 toko di seluruh Indonesia.
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, ACES melaporkan penurunan penjualan bersih sebesar 2,58 persen menjadi Rp3,31 triliun pada semester I/2022 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya Rp3,40 triliun.
Di mana penjualan bersih tersebut berasal dari dua bagian yaitu penjualan dan penjualan konsinyasi masing-masing sebesar Rp3,23 triliun dan Rp75,13 miliar.
Pada bagian penjualan sendiri terdiri dari penjualan produk perbaikan rumah tangga, produk gaya hidup yang mengalami penurunan penjualan masing-masing menjadi Rp1,74 triliun, Rp1,35 triliun. Sementara untuk produk permainan justru mengalami kenaikan penjualan dari Rp130,99 miliar pada kuartal II/2021 menjadi Rp136,50 miliar.
Melalui hasil penjualan tersebut, total laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di kuartal II/2022 tercatat turun 12,47 persen menjadi Rp242,40 miliar. Sedangkan pada kuartal II/2021 tercatat sebesar Rp276,94 miliar.
Christine menjelaskan, rata-rata penjualan harian per toko (SSSG) ACES secara kumulatif di semester I/2022 turun menjadi 5,2 persen.
Berdasarkan sentimen yang ada, Mirae Asset Sekuritas pun memotong target pendapatan ACES di tahun 2022 dan 2023 masing-masing sebesar 20,3 persen dan 20,1 persen.
“Kami memperkirakan perusahaan akan membukukan GPM yang lebih rendah pada 2022 sebesar 1,1 persen poin year on year (yoy), mengingat perubahan dalam bauran produk dan diskon besar di toko-toko,” jelasnya.
Berdasarkan sentimen di atas, Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rekomendasi hold untuk ACES dengan target harga (target price/ TP) menjadi Rp610 per lembar saham.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (12/8/2022), saham ACES terpantau menguat 2,78 persen atau 20 poin ke level 740. Sementara kapitalisasi pasar ACES tercatat sebesar Rp12,69 triliun.
Selama sepekan terakhir saham ACES tercatat telah meningkat sebesar 7,25 persen. Namun sepanjang tahun saham ACES justru telah menurun sebesar 42,19 persen.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.