Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di zona hijau pada perdagangan hari kedua pekan ini, Selasa (9/8/2022).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.01 WIB, IHSG berada pada posisi 7.102,88, naik 16,03 poin atau 0,23 persen. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di zona hijau pada rentang 7.092-7.144.
Pada penutupan perdagangan, tercatat ada 234 saham menguat, 294 saham melemah, dan 161 saham stagnan alias tidak mencatatkan adanya perubahan. Kapitalisasi pasar berada di atas Rp9.370,26 triliun.
Saham-saham yang paling cuan berdasarkan nilai transaksi perdagangan hari ini yaitu emiten grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), yang mengukir transaksi senilai Rp1 triliun, disusul PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) masing-masing Rp850,6 miliar dan Rp678,2 miliar.
Sementara itu, emiten yang paling aktif ditransaksikan dari segi volume antara lain perusahaan pertambangan afiliasi Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang mencatatkan volume transaksi 8,1 miliar saham. DEWA dan FREN menyusul di belakangnya dengan transaksi 2 miliar saham dan 1,4 miliar.
Adapun emiten yang paling cuan di antaranya MORA, ELPI, dan BUMI yang naik masing-masing 24,49 persen, 24,44 persen, dan 23,89 persen.
Baca Juga
Jajaran big caps yang menguat dipimpin EMTK yang naik 2,43 persen ke harga 2.110, disusul BBNI yang naik 2,42 persen dan BMRI yang naik 1,5 persen.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan penguatan IHSG hari ini merujuk DJIA di awal perdagangan sempat menguat sekitar 307 poin atau 0.93 persen.
"Akan tetapi akibat kurang menggembirakannya hasil Laporan Keuangan emiten Semikonduktor [Chips] serta aksi menunggu data final inflasi Juli membuat Indeks DJIA berangsur tergerus dan hanya ditutup menguat tipis sebesar 0,09 persen," kata Edwin dalam riset harian, Selasa (9/8/2022).
Selain itu, jika dikombinasikan dengan penguatan EIDO sebesar 1,07 persen, serta naiknya beberapa harga komoditas seperti minyak yang menguat sebesar 2,21 persen setelah sebelumnya turun selama 5 hari, emas menguat 0,73 persen, CPO naik 4,38 persen, batu bara menguat sebesar 3,97 persen akan menjadi katalis pendorong IHSG.
Kembali turunnya Yield obligasi AS dan Indonesia tenor 10 tahun masing-masing ke level 2,75 persen dan 7,212 persen juga akan mendorong IHSG dan rupiah.