Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat Tembus 7.100, Saham Emiten Anyar JARR, MORA, hingga ELPI Melonjak

IHSG dibuka menguat pada posisi 7.119,80 seiring dengan lonjakan saham-saham anyar.
IHSG dibuka menguat pada posisi 7.119,80 seiring dengan lonjakan saham-saham anyar. /Eusebio Chrysnamurti
IHSG dibuka menguat pada posisi 7.119,80 seiring dengan lonjakan saham-saham anyar. /Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Selasa (9/8/2022) dengan lonjakan saham-saham pendatang baru di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka menguat pada posisi 7.119,80. IHSG sempat mencatatkan posisi tertingginya pada 7.127,37 beberapa saat setelah pembukaan.

Tercatat, 211 saham menguat, 166 saham melemah dan 203 saham bergerak ditempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.364,88 triliun.

Saham emiten PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) menguat paling besar 25 persen atau 145 poin ke 725. Selanjutnya, PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) atau Moratelindo naik 24,49 persen atau 121 poin ke 615.

Kemudian, saham PT Segar Kumala Indonesia Tbk. (BUAH) naik 20,62 persen le 615, saham Habco Trans Maritime Tbk. (HATM) naik 18,72 persen ke 444, dan saham PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk. (ELPI) naik 17,78 persen ke 318.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan penguatan IHSG akan bergerak di kisaran 7.058 - 7.108. Adapun, IHSG melanjutkan penguatan merujuk DJIA di awal perdagangan sempat menguat sekitar 307 poin atau 0.93 persen.

“Selain itu, jika dikombinasikan dengan penguatan EIDO sebesar 1,07 persen, serta naiknya beberapa harga komoditas seperti minyak yang menguat sebesar 2,21 persen setelah sebelumnya turun selama 5 hari, emas menguat 0,73 persen, CPO naik 4,38 persen, batu bara menguat sebesar 3,97 persen akan menjadi katalis pendorong IHSG,” kata Edwin dalam riset harian, Selasa (9/8/2022).

Kembali turunnya Yield obligasi AS dan Indonesia tenor 10 tahun masing-masing ke level 2,75 persen dan 7,212 persen juga akan mendorong IHSG dan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper