Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN tamban logam PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan CNGR Co., Ltd. berencana mengembangkan pabrik nikel matte berkapasitas 80.000 ton untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.
CNGR adalah perusahaan produsen ternary precursor terbesar yang produknya telah memasuki 500 rantai pasokan kelas atas dunia dengan Tesla, Samsung, CATL LG, dan Panasonic sebagai klien utama.
Produk utama CNGR banyak digunakan di berbagai domain 3C, bidang daya energi, dan bidang penyimpanan energi. Keunggulan CNGR dalam R&D, manufaktur, konstruksi rekayasa dan keunggulan ANTM di pertambangan, integrasi sumber daya dan operasi merupakan keunggulan yang saling melengkapi.
Presiden Direktur ANTM Nico Kanter mengatakan, terkait proyek hilirisasi nikel, ANTM saat ini fokus mengembangkan bisnis EV battery ecosystem.
“Kami sangat mengapresiasi niat CNGR untuk bekerja sama dalam pengembangan fasilitas produksi hilir Nikel. Kami memahami bahwa CNGR merupakan mitra strategis yang potensial bagi ANTM karena memiliki pengalaman teknologi canggih dalam pengolahan nikel dan memiliki kinerja bisnis perusahaan yang baik,” ungkap Nico dalam keterangan pers, Senin (8/8/2022).
Antam dan CNGR menandatangani Perjanjian Pendahuluan (Heads of Agreement), untuk pembangunan dan pengembangan proyek Kawasan Industri bersama pada Jumat (5/8/2022).
Baca Juga
Kerja sama ini akan mengadopsi teknologi terbaru pembangunan lini produksi nikel yang berkomitmen pada pengurangan karbon dan green development.
Penandatanganan kerja sama dilakukan Nico Kanter bersama Chairman dan President CNGR Co., Ltd. Deng Weiming, Vice President CNGR International Headquarter Fu Peiwen, Vice President CNGR International Headquarter Dani Widjaja, dan pimpinan perusahaan lainnya.
Kedua perusahaan akan menggunakan keunggulan teknologi dan sumber daya untuk meningkatkan cost competitiveness, mengembangkan dan membangun Kawasan Industri dengan menggunakan OESBF (oxygen-enriched side-blown furnace) untuk memproses bijih nikel laterit.
Lini produksi pertambangan dan peleburan direncanakan untuk mencapai kapasitas tahunan total 80.000 ton nikel dalam matte, yang akan menghasilkan bahan baku baterai untuk energi baru atau kendaraan listrik.
Proyek ini akan memaksimalkan dan memfasilitasi promosi penerapan energi hijau untuk mengurangi emisi karbon.