Bisnis.com, JAKARTA – Analis Morgan Stanley memperkirakan nilai tukar rupiah dapat melemah hingga level terendah dalam lebih dari dua tahun terakhir.
Proyeksi pelemahan ini didorong oleh arus keluar modal atau capital outflow yang semakin cepat dan kebijakan Bank Indonesia yang cenderung dovish.
Dilansir Bloomberg pada Kamis (21/7/2022), analis Morgan Stanley dalam riset memperkirakan rupiah bisa melemah hingga kisaran level Rp15.000 – Rp15.500 per dolar AS.
Proyeksi ini diungkap tepat menjelang pelemahan rupiah menjadi Rp 15.025 per dolar menjelang keputusan kebijakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI hari ini.
Pada pukul 13.10 WIB, mata uang Garuda terpantau melemah 0,05 persen atau 8 poin ke level Rp14.997 per dolar AS.
Sebanyak 22 dari 36 ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan bank BI mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5 persen.
Baca Juga
Morgan Stanley memperkirakan rupiah bahkan bisa menembus Rp15.500 jika BI tertinggal terlalu jauh di belakang langkah Federal Reserve ketika akhirnya mulai menaikkan suku bunga.
Pekan ini, BI mengungkapkan bahwa pihaknya telah mulai mengurangi kepemilikan surat utang yang dibeli selama pandemi secara ad-hoc, sebuah tanda bahwa bank sentral semakin dekat untuk menaikkan suku bunga acuannya.