Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$15 hingga US$30 juta pada 2022.
Corporate Secretary SRIL Welly Salam mengatakan, capex perseroan ini bersifat fleksibel, sehingga perseroan tidak menetapkan satu angka pasti untuk tahun 2022.
"Kami tidak menetapkan satu angka untuk tahun 2022, jadi mana yang lebih prioritas untuk kami melakukan perbaikan. Capex lebih ke maintenance," tutur Welly, Kamis (21/7/2022).
Dia melanjutkan, selama ini SRIL biasanya menyiapkan capex sebesar US$45-US$55 juta. Namun, pada 2022 anggaran capex tersebut tidak bisa dijadikan panduan.
"Kami lihat case by case, mana yang akan kami prioritaskan sesuai kondisi di lapangan," ucapnya.
Lebih lanjut, Welly menjelaskan utilisasi produksi pabrik perseroan hingga saat ini baru mencapai 70 persen-75 persen. Sementara itu, dari segi permintaan belum kembali ke level normal seperti sebelum pandemi.
Baca Juga
Menurutnya, level normal produksi perseroan akan diraih dalam beberapa tahun mendatang. Tahun ini, SRIL masih akan mencoba mempertahankan utilisasi pabriknya sampai 75 persen, dengan harapan utilisasi ini dapat ditingkatkan sampai 80 persen hingga 85 persen.
"Untuk tahun 2022, dengan begitu banyaknya tantangan yang ada di luar perkiraan kami, kami tidak menargetkan hal-hal yang terlalu muluk-muluk. Target kami mempertahankan utilisasi sampai dengan 75 persen, dengan harapan utilisasi ini dapat kami tingkatkan sampai dengan 80-85 persen," kata dia.
Adapun untuk saat ini, Welly menuturkan posisi kas yang sangat terbatas, SRIL tetap beroperasi dan tetap bisa melanjutkan bisnisnya. Menurutnya, hal tersebut dapat terjadi berkat pengelolaan yang cukup baik dari manajemen yang mengelola keuangan.
"Kami harap ke depannya untuk meningkatkan utilisasi kami kembali didukung kreditur-kreditur ini bergantung dengan efektifnya pelaksanaan homologasi yang sudah dicapai, yang masih menunggu salinan keputusan," ujarnya.