Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stabilkan Harga Minyak dan Inflasi, Arab Saudi Pacu Produksi 13 Juta Barel

Arab Saudi akan menaikkan produksi minyak mentah hingga maksimal 13 juta barel per hari.
Ilustrasi. Kapal tanker pengangkut minyak. Arab Saudi akan menaikkan produksi minyak mentah hingga maksimal 13 juta barel per hari. /Bloomberg
Ilustrasi. Kapal tanker pengangkut minyak. Arab Saudi akan menaikkan produksi minyak mentah hingga maksimal 13 juta barel per hari. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Arab Saudi, salah satu produsen minyak terbesar di dunia, melaporkan akan meningkatkan pasokan hingga 13 juta barel per hari untuk menstabilkan harga minyak dan inflasi global.

Pada perdagangan Senin (18/7/2022) pukul 05.50 WIB, harga minyak WTI kontrak Agustus 2022 turun 0,18 persen atau 0,18 poin menjadi US$97,41 per barel.

Harga minyak brent kontrak September 2022 turun 0,16 persen atau 0,16 poin menjadi US$101 per barel.

Mengutip Antara, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Al Saud pada Sabtu (16/7/2022) mengatakan bahwa negara kerajaan tersebut akan menaikkan produksi minyak hingga maksimal 13 juta barel per hari, seperti dilansir Saudi Press Agency.

Arab Saudi tidak memiliki kemampuan untuk meningkatkan produksi lebih tinggi lagi. Pengumuman tersebut disampaikannya saat penyelenggaraan KTT di Jeddah dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) lainnya, yakni Mesir, Yordania, dan Irak.

Putra mahkota itu mengatakan kebijakan energi yang tidak realistis akan menyebabkan inflasi yang lebih tinggi, lebih lanjut mendesakkan upaya terpadu untuk mendukung perekonomian dunia yang tengah menghadapi berbagai tantangan serius.

Dia menyerukan upaya internasional untuk menghadapi berbagai tantangan yang disebabkan oleh COVID-19 dan situasi geopolitik guna mencapai pemulihan ekonomi global serta ketahanan pangan dan kesehatan.

Biden menghadiri KTT tersebut pada hari terakhir kunjungan pertamanya ke Timur Tengah sejak menjabat sebagai presiden AS pada awal 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Hafiyyan
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper