Bisnis.com, JAKARTA - Emiten startup, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) telah memanfaatkan dana hasil penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp4,49 triliun setara 33 persen dari total dana IPO, sisa dananya Rp9,07 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Jumat (15/7/2022), emiten berkode GOTO ini telah menggunakan dana IPO sebesar Rp4,49 triliun. Penggunaan tersebut dengan rincian penyertaan pada PT Tokopedia sebesar Rp2 triliun, penyertaan pada PT Dompet Anak Bangsa atau Gopay Rp762,63 miliar, serta modal kerja entitas induk Rp1,73 triliun.
Adapun, total dana yang IPO bersih yang diterima GOTO yakni sebesar Rp13,57 triliun hasil pemotongan biaya IPO sebesar Rp153,43 miliar.
Lebih lanjut, berdasarkan rencana penggunaannya, dana IPO bakal dimanfaatkan sebesar Rp4,07 triliun untuk modal kerja emiten, penyertaan pada PT Tokopedia dengan jumlah yang sama Rp4,07 triliun.
Selanjutnya, penyertaan kepada dua entitas bisnis finansial yakni ke PT Dompet Anak Bangsa sebesar Rp3,39 triliun dan penyertaan pada PT Multifinance Anak Bangsa Rp678,72 miliar.
Terakhir, dana IPO juga dimanfaatkan untuk penyertaan pada entitas anak usaha di luar negeri, yakni Velox Digital Singapore Pte. Ltd sebesar Rp678,72 miliar dan Go Viet Technology Trading Joint Stock Company sebesar Rp678,72 miliar.
Baca Juga
Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) resmi melakukan pencatatan perdana saham di Busa Efek Indonesia (BEI) pada April lalu. Perseroan pun menjelaskan strategi pertumbuhan setelah IPO.
Presiden GOTO Patrick Cao menuturkan, pertumbuhan GOTO akan didorong mulai dari integrasi pasar hingga kendaraan listrik.
Patrick menuturkan GOTO akan fokus mengerjakan pekerjaan rumahnya di Vietnam, Singapura, dan Indonesia. Menurutnya, peluang pasar dari Indonesia, Vietnam, dan Singapura akan terus ada.
"Dalam hal pertumbuhan, kami akan fokus ke beberapa hal, terutama integrasi pasar," kata Patrick dalam konferensi pers pencatatan saham GOTO, Senin (11/4/2022).
Dia melanjutkan, GOTO akan meningkatkan pertumbuhan dan keterlibatan pelanggan, dengan terus memperkuat layanan dan berinvestasi di dalamnya.
Selanjutnya, yakni sinergi lintas ekosistem di dalam GOTO yang unik dan berbeda. Kemudian, fokus selanjutnya adalah memanfaatkan pengalaman hiperlokal GOTO di balik Covid-19, didukung dengan pengembangan infrastruktur.
"Terakhir adalah melakukan investasi di area dengan pertumbuhan tinggi, serta mengejar sektor baru seperti kendaraan listrik yang merupakan inti dari strategi ESG kami," tutur dia.