Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), fokus menjalankan sejumlah strategi untuk meraih pra penjualan sebesar Rp1,45 triliun pada tahun 2022.
CEO LPKR John Riady menyampaikan optimismenya terkait dengan industri properti yang dipercaya semakin cerah ke depannya, setelah menunjukkan pemulihan pada tahun 2021. Dia berpendapat dua sektor properti yang masih bertumbuh meski di tengah pandemi Covid-19 yaitu rumah tapak (landed house) dan logistik yang bertumbuh karena terdorong industri e-commerce.
John mengatakan bahwa di kawasan industri Lippo Cikarang, sekitar 20 persen-30 persen pembeli mengembangkan lahan untuk kebutuhan pergudangan. Selanjutnya, pertumbuhan properti logistik juga didorong oleh kenaikan permintaan atas warehouse atau pergudangan.
"Pendapatan pra penjualan LPKR juga ditopang oleh LPCK melalui penjualan tanah industri, komersil, dan proyek rumah tapak Waterfront Estates," jelas John dalam siaran pers, Kamis (14/7/2022).
Keberhasilan LPCK untuk meraih marketing sales Rp1,45 triliun di tahun 2022 tentu saja akan mendorong kinerja LPKR yang memegang 84 persen saham LPCK. Setidaknya LPCK memiliki 4 strategi untuk mengejar target tersebut.
Pertama, LPCK akan menjaga momentum pra penjualan dengan meluncurkan klaster baru rumah tapak berkualitas di Waterfront Estates. Diperkirakan 60 persen pra penjualan berasal dari penjualan rumah tapak.
Baca Juga
Kedua, LPCK juga fokus terhadap keunggulan operasional, memperbaiki tata kelola, dan transparansi. Ketiga, meningkatkan penjualan produk komersial untuk mendukung penjualan rumah tapak di Waterfront Estates. Keempat, LPCK juga akan mengembangkan dan menjalankan strategi segmentasi industri.