Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lippo Cikarang (LPCK) Raih Marketing Sales Rp330 Miliar pada Kuartal I/2022

PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) meraih pra penjualan atau marketing sales Rp330 miliar pada kuartal I/2022 dari target setahun penuh Rp1,45 triliun.
Salah satu suasana Model Branch – Lippo Cikarang, berbalut nuansa modern dan terdigitalisasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan COVID-19, Jumat (5/3/2021)./Bank Permata
Salah satu suasana Model Branch – Lippo Cikarang, berbalut nuansa modern dan terdigitalisasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan COVID-19, Jumat (5/3/2021)./Bank Permata

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK), berhasil meraih pra penjualan Rp330 miliar pada kuartal I/2022.

Raihan marketing sales LPCK terutama ditopang oleh proyek perumahan Waterfront Estates. Pencapaian pra penjualan LPCK ini berimbas positif kepada kinerja LPKR sebagai induk usaha yang memegang 84 persen saham LPCK.

CEO LPKR John Riady mengatakan bahwa di kawasan industri Lippo Cikarang, sekitar 20 persen-30 persen pembeli mengembangkan lahan untuk kebutuhan pergudangan.

"Pendapatan pra penjualan LPKR juga ditopang oleh LPCK melalui penjualan tanah industri, komersil, dan proyek rumah tapak Waterfront Estates," paparnya dalam siaran pers, Jumat (20/5/2022).

Adapun sampai akhir tahun 2022, Lippo Cikarang menargetkan meraih pra penjualan sebesar Rp1,45 triliun. Untuk mencapai target tersebut, LPCK akan menerapkan strategi untuk menjaga momentum pra penjualan dengan meluncurkan klaster baru rumah tapak di Waterfront Estates serta produk komersial untuk menciptakan basis ekonomi baru. 

Selain itu, Lippo Cikarang masih akan memacu dan mengembangkan segmen industri seiring dengan tingginya permintaan gudang serta pusat logistik.

"Permintaan lahan industri bertumbuh karena bisnis-bisnis yang telah berkembang melihat peluang melampaui pandemi Covid-19 dan para pemain ekonomi digital yang tumbuh sangat cepat juga memperluas jaringan distribusi, gudang, pusat logistik, serta investasi-investasi lainnya," jelas John Riady.

John Riady menyampaikan optimismenya terkait dengan industri properti yang dipercaya semakin cerah ke depannya, setelah menunjukkan pemulihan pada tahun 2021. Dua sektor yang menurutnya yang masih bertumbuh meski di tengah pandemi Covid-19 yaitu rumah tapak dan logistik yang bertumbuh karena terdorong industri e-commerce. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper