Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Smartfren FREN Rampungkan OWK Rp500 Miliar

Smartfren telah melaksanakan konversi atas sejumlah OWK III senilai Rp500 miliar menjadi saham seri C.
PT Smartfren Telecom Tbk. melakukan uji coba jaringan di terowongan MRT Jakarta Istora Mandiri. Smartfren telah melaksanakan konversi atas sejumlah OWK III senilai Rp500 miliar menjadi saham seri C.
PT Smartfren Telecom Tbk. melakukan uji coba jaringan di terowongan MRT Jakarta Istora Mandiri. Smartfren telah melaksanakan konversi atas sejumlah OWK III senilai Rp500 miliar menjadi saham seri C.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi Grup Sinar Mas, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) menuntaskan obligasi wajib konversi (OWK) Rp500 miliar.

Manajemen FREN menyampaikan, pada 11 Juli 2022, Smartfren telah melaksanakan konversi atas sejumlah OWK III menjadi saham seri C, sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 25 Juni 2021.

Jumlah saham hasil konversi OWK III adalah 5 miliar dengan nilai nominal Rp100 dan harga pelaksanaan Rp100 per saham sehingga nilai OWK mencapai Rp500 miliar.

"Pencatatan saham seri C hasil konversi tersebut dilakukan pada 11 Juli 2022," papar manajemen FREN dalam keterangan tertulis, Rabu (13/7/2022).

Sementara itu, FREN akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 31 miliar saham baru atau sebanyak-banyaknya 10 persen dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor sejumlah 310.106.837.081 (310,10 miliar). Rencana ini telah dimintai persetujuan para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada Selasa (12/7/2022).

Berdasarkan keterbukaan informasi 8 Juli 2022, harga pelaksanaan ditetapkan di Rp100 per saham dengan nilai nominal Rp100. Dengan demikian perseroan akan menerima dana segar Rp3,1 triliun.

“Hingga tanggal keterbukaan informasi ini, perseroan belum memiliki calon pemodal sehubungan dengan rencana penambahan modal. Rencana penambahan modal tidak akan mengakibatkan perubahan pengendalian dalam perseroan mengingat jumlah saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan,” tulis manajemen FREN, dikutip Rabu (13/7/2022).

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan private placement dikurangi biaya emisi akan digunakan FREN untuk melakukan investasi, yaitu penyertaan modal tambahan di entitas anak maupun penyertaan modal di entitas anak yang baru, dan/atau keperluan modal kerja perseroan dan/atau entitas anak.

Berdasarkan analisis dampak aksi ini terhadap posisi keuangan, akun modal saham akan bertambah Rp3,1 triliun sebagai setoran modal tambahan yang diterima oleh FREN, sehingga modal saham menjadi Rp40,26 triliun.

Pada saat pelaksanaan penambahan modal, akun kas dan setara kas akan meningkat menjadi Rp3,73 triliun di mana kas tersebut dapat digunakan oleh Perseroan untuk investasi dan modal kerja sehubungan dengan kegiatan operasional sehari-hari.

“Dengan meningkatnya modal saham Perseroan, rasio liabilitas terhadap ekuitas menurun dari sebelumnya 2,47 kali menjadi 1,98 kali, mencerminkan struktur pendanaan yang makin baik.”

Selain itu, rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar meningkat dari 0,25 kali menjadi 0,56 kali, yang mencerminkan likuiditas FREN yang makin baik.

FREN berencana melaksanakan private placement dalam jangka waktu yang dianggap baik, dengan mengikuti ketentuan POJK 14/2019 bahwa pelaksanaan penambahan modal tersebut selambat-lambatnya 2  tahun sejak tanggal persetujuan RUPSLB, mengingat kondisi pasar saham yang berfluktuasi dan proses pencarian investor yang memerlukan waktu.

Sementara itu, Presiden Direktur Smartfren Telecom Merza Fachys menyatakan induk perusahaan yaitu Grup Sinar Mas dan perusahaan asal Dubai, Group 42 (G42) telah bersepakat bakal membangun data center berkapasitas 1.000 MW.

Sebagai informasi, jumlah itu hampir sepuluh kali lipat dari total kapasitas data center di Indonesia. “Dalam MoU kita sepakat akan membangun 1.000 MW. Bayangkan seluruh Indonesia kalau dijumlahkan hari ini total baru sekitar 159 MW,” katanya kepada Bisnis pada Rabu (13/7/2022).

Merza menjelaskan saat ini perseroan telah mulai mengerjakan mega proyek tersebut. Adapun pengerjaan mulai dari perencanaan teknis, survey lokasi dan beberapa perancangan yang sudah mulai berjalan.

Menurutnya, perencanaan dan perancangan akan sedikit memakan waktu. Setelah kedua hal terlengkapi, FREN baru akan membeberkan alokasi belanja modal atau capex yang akan dikeluarkan.

“Dari hasil survey dan desain nanti baru bisa dilihat berapa biaya yang dibutuhkan kami. Secepatnya akan kami kerjakan karena tidak boleh terlalu lama,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper