Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laksanakan Konversi OWK, Jumlah Saham BUMI Jadi yang Terbanyak Ke-3 di BEI

Emiten Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menyampaikan telah melakukan obligasi wajib konversi (OWK) terhadap 1,41 juta saham.
Sabtu, 23 November 2024 | 11:57
Emiten Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menyampaikan telah melakukan obligasi wajib konversi (OWK) terhadap 1,41 juta saham./Annisa Kurniasari Saumi.
Emiten Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menyampaikan telah melakukan obligasi wajib konversi (OWK) terhadap 1,41 juta saham./Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menyampaikan telah melakukan konversi saham Obligasi Wajib Konversi (OWK). OWK ini dilakukan terhadap 1,41 juta saham.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), biro administrasi efek Ficomindo menyampaikan HSBC Continental Europe SA Germany S/A Germany Clients Account telah melakukan konversi OWK BUMI.

Konversi tersebut dilakukan terhadap 1,41 juta (1.413.409) saham BUMI. Dengan konversi tersebut, saham BUMI bertambah menjadi 371,32 miliar saham per 21 November 2024.

Penambahan saham hasil OWK ini membuat saham BUMI tetap berada di posisi ketiga sebagai emiten dengan jumlah saham terbanyak di Bursa. Saat ini, emiten dengan jumlah saham terbanyak di Bursa adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan jumlah 1,2 triliun saham.

Setelah GOTO, emiten dengan jumlah saham terbanyak selanjutnya adalah PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dengan jumlah saham beredar sebanyak 476,7 miliar saham.

Daftar Emiten dengan Jumlah Saham Beredar terbanyak di BEI:

1. GOTO

Berdasarkan data RTI Business, GOTO mencatatkan jumlah saham beredar sebanyak 1,2 triliun dengan jumlah pemilik saham mencapai 351.150. Dengan harga saham pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (28/10/2024) di level Rp68 per lembar, maka kapitalisasi pasar GOTO mencapai Rp81,7 triliun. 

2. FREN

FREN mencatatkan jumlah saham beredar sebanyak 476,7 miliar lembar. Adapun, jumlah pemilik saham di FREN mencapai 231.329. Denga harga saham FREN terbaru Rp27 per lembar, kapitalisasi pasarnya mencapai Rp12,87 triliun.

3.BUMI

Bumi Resources mencatatkan jumlah saham beredar sebanyak 371,32 miliar lembar dengan jumlah pemilik saham mencapai 101.492. BUMI mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar Rp51,61 triliun saat harga saham yang mencapai Rp139 per lembar.

4. BBKP

PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) alias KB Bank mencatatkan jumlah saham beredar di pasar sebanyak 187,88 miliar lembar. Sementara, jumlah pemilik saham BBKP mencapai 72.931.

Saat harga saham BBKP di pasar mencapai Rp60 per lembar, kapitalisasi pasar BBKP tercatat sebesar Rp11,26 triliun.

5. BKSL

PT Sentul City Tbk. (BKSL) mencatatkan jumlah saham beredar sebanyak 167,7 miliar lembar dan jumlah pemilik saham sebanyak 25.665. Adapun, saat harga saham BKSL mencapai level Rp47 per lembar, kapitalisasi pasar BKSL sebesar Rp7,88 triliun. 

6. BNBR

Saat ini, BNBR memiliki jumlah saham beredar sebesar 160,05 miliar lembar. Jumlah pemilik saham BNBR mencapai 29.699. 

BNBR mencatatkan harga saham Rp56 per lembar dan kapitalisasi pasar sebesar Rp8,96 triliun. 

7. BBRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan jumlah saham beredar mencapai 151,55 miliar lembar dengan jumlah pemegang saham sebanyak 530.393. Adapun, kapitalisasi pasar BBRI mencapai Rp721,42 triliun saat harga saham mencapai level Rp4.760 per lembar.

8. BRMS

BRMS memiliki jumlah saham beredar mencapai 141,78 miliar lembar dengan jumlah pemilik saham mencapai 36.779. Saat ini, BRMS memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp53,03 triliun dan harga saham Rp374 per lembar.

9. BREN 

Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) memiliki 133,78 miliar lembar saham beredar di pasar serta 43.193 pemilik saham. Saat ini harga saham BREN berada di level Rp6.800 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp909,75 triliun. 

10. BBCA 

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan jumlah saham beredar di publik sebesar 123,27 miliar lembar dengan jumlah pemilik mencapai 328.434. Meskipun jumlah saham beredar paling kecil dibandingkan deretan emiten lainnya, namun kapitalisasi pasar BBCA terbesar yakni Rp1.306,72 triliun dengan harga saham saat ini Rp10.600 per lembar.

Sebagaimana diketahui, BUMI sebelumnya menyampaikan akan melakukan pelaksanaan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement dengan menerbitkan 1,41 juta saham baru.

Private placement ini dilakukan emiten Grup Bakrie ini dalam rangka pelaksanaan kewajiban konversi atau obligasi wajib konversi (OWK).

BUMI akan menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu dengan jumlah sebanyak 1,41 juta saham Seri C dengan nilai nominal Rp50 per saham.

"Seluruh saham baru tersebut yang akan diterbitkan dalam private placement akan diambil bagian oleh pemegang private placement OWK terkait dalam rangka pelaksanaan hak konversi OWK," ujar Manajemen BUMI.

BUMI menuturkan private placement akan dilaksanakan dengan harga pelaksanaan Rp157 per saham yang merupakan harga konversi OWK yang berlaku terhadap pelaksanaan hak konversi OWK tersebut.

Setelah pelaksanaan private placement dengan penerbitan saham baru dengan jumlah sebanyak 1,41 juta saham Seri C, jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor perseroan akan meningkat dari 371,3 juta saham yang terdiri atas 20,77 miliar saham Seri A, 53,5 miliar saham Seri B, dan 297,04 miliar saham Seri C, menjadi sebanyak 371,32 saham terbagi atas 20,77 saham Seri A, 53,5 miliar saham Seri B, dan 297,04 miliar saham Seri C.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper