Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat turun tajam pada akhir perdagangan Senin (11/7/2022) waktu setempat, dipimpin oleh merosotnya saham perusahaan teknologi karena investor bersiap menghadapi musim laporan keuangan dan data inflasi terbaru.
Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (12/7/2022), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,52 persen atau 164,31 poin ke 31.173,84, S&P 500 anjlok 1,15 persen atau 44,95 poin ke 3.854,43, dan Nasdaq ambles 2,26 persen atau 262,71 poin ke 11.372,60.
Sementara itu, euro jatuh mendekati paritas dengan dolar AS. Euro turun sebanyak 1,4 persen menjadi US$1,0044, mencapai level terendah baru dua dekade karena investor mempertimbangkan kemungkinan krisis energi yang mendorong ekonomi Eropa ke dalam resesi.
Twitter (TWTR) menjadi sorotan pelaku pasar pada perdagangan Senin setelah Elon Musk mundur dari tawarannya untuk akuisisi US$44 miliar atas platform media sosial akhir pekan lalu.
Musk mengutip pelanggaran materi dari beberapa ketentuan dalam perjanjian dalam keputusannya untuk mengakhiri kesepakatan, termasuk keputusan Twitter baru-baru ini untuk memecat beberapa tim rekrutmennya dan kegagalan memberi penghitungan akurat pada bot atau akun palsu. Saham Twitter ditutup turun 11,4 persen menjadi US$32,65.
"Ini benar-benar bukan tentang bot. Ini adalah tim Musk yang mengartikulasikan untuk harga yang lebih rendah,” kata Analis Ekuitas Senior Wells Fargo Brian Fitzgerald kepada Yahoo Finance Live.
Baca Juga
Sementara itu, harga minyak turun pada Senin di tengah penyebaran Covid di China yang memicu kekhawatiran seputar pasokan. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun sekitar 1 persen menjadi US$103,70, sedangkan minyak mentah Brent juga turun sekitar 0,3 persen menjadi US$106,71 per barel.
Investor menanti rilis laporan keuangan kuartalan II/2022 pada minggu ini karena perusahaan-perusahaan besar memulai musim pendapatan baru.
JPMorgan Chase (JPM), Wells Fargo (WFC), dan Citigroup (C) di antara bank-bank besar yang akan merilis laporan keuangan, serta PepsiCo (PEP) dan Delta Air Lines (DAL).
Wall Street telah memangkas estimasi laba per saham kuartal kedua untuk S&P 500 sebesar 1,1 persen antara 31 Maret dan 30 Juni, menurut data terbaru dari FactSet.