Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah berpotensi tembus ke level Rp15.000 di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (5/7/2022).
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp14.960-Rp15.020.
Ia mengatakan, saat ini investor mencari keamanan karena kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global.
"Data hari Jumat menunjukkan inflasi di zona Eropa melonjak ke rekor baru, menambah amunisi bagi Bank Sentral Eropa untuk meningkatkan suku bunga bulan ini," tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (5/7/2022).
Sementara itu, di Amerika Serikat dan tempat lain, tanda-tanda pelemahan ekonomi menjadi lebih jelas. Investor saat ini menunggu risalah dari pertemuan The Fed pada Juni, yang dijadwalkan pada hari Rabu.
"Risalah ini hampir pasti terdengar hawkish mengingat The Fed memilih untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 bps," ujarnya.
Baca Juga
Sementara dari dalam negeri, pasar terus menyoroti tingginya inflasi global yang berdampak terhadap inflasi di Indonesia. Tingginya inflasi pada Juni 2022 membuat pemerintah harus mulai menyiapkan strategi untuk menahan kenaikan inflasi hingga akhir tahun.
Tingginya inflasi tersebut bisa memberikan ketidakpastian dan mengganggu potensi pertumbuhan, sehingga pemerintah harus meningkatkan kewaspadaan dari kemungkinan kenaikan inflasi hingga akhir 2022. Adapun tantangan terbesar yang dihadapi perekonomian Indonesia adalah potensi terjadinya stagflasi yaitu kenaikan inflasi di tengah kondisi pertumbuhan ekonomi yang stagnan atau bahkan kontraksi.
Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, Senin (4/7/2022) mata uang Garuda ditutup turun 29 poin atau 0,19 persen ke level Rp14.972 per dolar AS.
Sementara itu, mata uang Asia lainnya ditutup bervariasi yakni yen Jepang yang melemah 0,10 persen, won Korea Selatan yang menguat 0,03 persen, yuan China yang menguat 0,07 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,13 persen.
Sementara itu, indeks dolar di pasar spot tercatat melemah tipis 0,01 persen ke level 105,13.
Mata uang rupiah ditutup melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), hampir menembus Rp15.000 per dolar AS pada perdagangan Selasa (5/7/2022). Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, mata uang Garuda ditutup turun 22 poin atau 0,15 persen ke level Rp14.993 per dolar AS.
Sementara itu, mata uang Asia lainnya ditutup bervariasi yakni yen Jepang yang melemah 0,24 persen, won Korea Selatan yang melemah 0,26 persen, yuan China yang menguat 0,02 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,13 persen. Indeks dolar di pasar spot tercatat menguat 0,49 persen ke level 105,66.
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada Selasa (5/7/2022) pukul 09.18 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp14.976 dan harga jual sebesar Rp14.996 berdasarkan e-rate.
Berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.34 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp14.829 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.129 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau melemah pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (5/7/2022). Sama halnya dengan beberapa mata uang lain di kawasan Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau dibuka melemah tipis 1,50 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.973,00 per dolar AS. Sementara itu, pada pukul 09.10 WIB, indeks dolar AS terpantau berada di posisi 105,1380.