Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan media Grup Emtek, PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) mengeksekusi sejumlah strategi bisnis di tahun ini.
Direktur Utama SCMA Sutanto Hartono mengatakan, situasi pasar saat ini cenderung mendapat tekanan usai pandemi, yaitu akibat konflik Rusia-Ukraina yang berpengaruh terhadap harga komoditas.
“Salah satu dampaknya harga komoditas meningkat, ini mempengaruhi dari sisi biaya pengiklan,” ujar Sutanto dalam acara paparan publik di SCTV Tower, Rabu (29/6/2022).
Karenanya, SCMA tidak hanya fokus kepada bisnis iklan yang menyumbang porsi pendapatan terbesar bagi perseroan, tetapi juga bisnis konten serta segmen lainnya.
“Strategi kita mengembangkan [bisnis] tidak hanya di televisi konvensional, tetapi juga di bidang-bidang lain, kita menyediakan menu yang lebih lengkap kepada pengiklan,” imbuh Sutanto.
Sebagai informasi, pendapatan SCMA dari segmen iklan menyumbang porsi terbesar senilai Rp6,44 triliun, sedangkan pendapatan dari segmen lainnya mencapai Rp736,49 miliar.
Baca Juga
Lebih lanjut Sutanto mengatakan, selain melakukan dominasi media konvensional, SCMA juga akan masuk ke bisnis konten dan memperkuat platform digital khususnya Vidio.
Perseroan secara aktif memproduksi konten berupa drama televisi dan OTT melalui SinemArt Pictures, serta film teatrikal dan FTV dari Screenplay Films, dengan 16 juta hingga 18 juta kali pemutaran.
Sementara itu, Vidio tercatat mendapatkan penyertaan modal pada 14 Juni 2022 senilai US$45 juta, setelah sebelumnya mengantongi suntikan dana US$150 juta pada 1 November 2021.
“Kami berupaya menciptakan ekosistem secara menyeluruh dengan bisnis talent management, influencer business, dan events IP,” imbuh Sutanto.
Lebih lanjut, SCMA juga berinvestasi di RANS Entertainment, perusahaan rintisan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), SCMA menanamkan modal senilai Rp248 miliar secara bertahap untuk kepemilikan saham RANS sebesar 17 persen.