Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 dibuka dengan pelemahan ke posisi 549,56 pada perdagangan hari ini.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/6/2022) pukul 09.10 WIB indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia tersebut terkoreksi 1,89 poin atau setara 0,37 persen.
Dari 27 konstituen, 11 saham terpantau parkir di zona hijau, 2 saham stagnan, dan 14 yang berada di zona merah.
Di posisi pertama yang memimpin penguatan perdagangan hari ini yaitu emiten tambang milik Boy Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dengan kenaikan 1,01 persen atau 50 poin ke level 2.990.
Berikutnya ada saham perbankan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan peningkatan 0,70 persen atau 30 poin ke level 4.320.
Di peringkat ketiga zona hijau ada emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yang menguat 0,88 persen atau setara 15 poin ke posisi 1.710.
Baca Juga
Sejumlah emiten di zona hijau indeks Bisnis-27 pada pembukaan perdagangan hari ini antaralain HEAL, BBNI, BBCA, ASII, PTBA, UNTR dkk yang menguat di kisaran 0,26 persen hingga 0,9 persen.
Adapun saham indeks Bisnis-27 yang parkir di zona merah dipimpin oleh perusahaan tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dengan penurunan 2,17 persen atau setara 100 poin ke level 4.040.
Disusul emiten unggas PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang terkoreksi 3,39 persen atau 175 poin ke posisi 5.725.
Emiten ritel pengelola Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) menurun 1,76 persen atau 35 poin ke level 1.950.
Sederet emiten lain yang ikut merosot antaralain MNCN, TLKM, BFIN, BMRI, INDF dkk dengan penurunan di kisaran 0,20 persen hingga 1,01 persen.
Dua emiten yang terpantau masih stagnan alias belum mencatatkan adanya transaksi yaitu UNVR dan SMGR.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, ada sejumlah katalis bagi saham komoditas menyusul penguatan harga batu bara, minyak, CPO, dan nikel.
Batu bara naik sebesar 1,41 persen mendekati level US$393, disusul harga minyak yang meningkat sebesar 2,57 persen setelah sanksi yang diterapkan negara G7 terhadap Rusia.
Selain itu, harga CPO juga naik 4,21 persen serta nikel yang menguat 3,66 persen dapat berpengaruh terhadap saham komoditas terkait.
“Naiknya harga komoditas tersebut berpotensi mendorong naik harga saham-saham di bawah komoditas tersebut,” ujar Edwin dalam riset hariannya, Selasa (28/6/2022).
Adapun saham rekomendasi beli oleh Edwin yang termasuk konstituen indeks Bisnis-27 yaitu CPIN dan INDF.