Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Dibuka Merah, tapi ADRO dan BBRI Ijo Royo-royo

Dari 27 konstituen Indeks Bisnis-27, 11 saham terpantau parkir di zona hijau, 2 saham stagnan, dan 14 yang berada di zona merah pagi ini.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 dibuka dengan pelemahan ke posisi 549,56 pada perdagangan hari ini.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/6/2022) pukul 09.10 WIB indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia tersebut terkoreksi 1,89 poin atau setara 0,37 persen.

Dari 27 konstituen, 11 saham terpantau parkir di zona hijau, 2 saham stagnan, dan 14 yang berada di zona merah.

Di posisi pertama yang memimpin penguatan perdagangan hari ini yaitu emiten tambang milik Boy Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dengan kenaikan 1,01 persen atau 50 poin ke level 2.990.

Berikutnya ada saham perbankan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan peningkatan 0,70 persen atau 30 poin ke level 4.320.

Di peringkat ketiga zona hijau ada emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yang menguat 0,88 persen atau setara 15 poin ke posisi 1.710.

Sejumlah emiten di zona hijau indeks Bisnis-27 pada pembukaan perdagangan hari ini antaralain HEAL, BBNI, BBCA, ASII, PTBA, UNTR dkk yang menguat di kisaran 0,26 persen hingga 0,9 persen.

Adapun saham indeks Bisnis-27 yang parkir di zona merah dipimpin oleh perusahaan tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dengan penurunan 2,17 persen atau setara 100 poin ke level 4.040.

Disusul emiten unggas PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang terkoreksi 3,39 persen atau 175 poin ke posisi 5.725.

Emiten ritel pengelola Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) menurun 1,76 persen atau 35 poin ke level 1.950.

Sederet emiten lain yang ikut merosot antaralain MNCN, TLKM, BFIN, BMRI, INDF dkk dengan penurunan di kisaran 0,20 persen hingga 1,01 persen.

Dua emiten yang terpantau masih stagnan alias belum mencatatkan adanya transaksi yaitu UNVR dan SMGR.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, ada sejumlah katalis bagi saham komoditas menyusul penguatan harga batu bara, minyak, CPO, dan nikel.

Batu bara naik sebesar 1,41 persen mendekati level US$393, disusul harga minyak yang meningkat sebesar 2,57 persen setelah sanksi yang diterapkan negara G7 terhadap Rusia.

Selain itu, harga CPO juga naik 4,21 persen serta nikel yang menguat 3,66 persen dapat berpengaruh terhadap saham komoditas terkait.

“Naiknya harga komoditas tersebut berpotensi mendorong naik harga saham-saham di bawah komoditas tersebut,” ujar Edwin dalam riset hariannya, Selasa (28/6/2022).

Adapun saham rekomendasi beli oleh Edwin yang termasuk konstituen indeks Bisnis-27 yaitu CPIN dan INDF.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper