Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diproyeksikan menguat terbatas dan rawan profit taking.
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, secara teknikal indeks terlihat berpeluang mengalami kenaikan terbatas dan rawan profit taking sejak warning 21 Juni, dari candle inside day dan sudah isi gap 7.063.
“Trend bullish, selama di atas 6.924, berpeluang menuju 7.063-7.138 (high minggu lalu di 7.138). IHSG closing di bawah 5 day MA (6.998). Indikator MACD netral, Stochastich oversold. Selama di atas 6.924, berpeluang menuju (sebelumnya target 6.888 - 7.209 gap tercapai) 7.063 gap - 7.138. Dominan sell power. Range breakout berada di 6.856 - 7.138,” jelas Andri dalam risetnya, Kamis (23/6).
Adapun level resistance pada perdagangan hari ini berada di posisi 6.998/7.063/7.100/7.138. Sementara untuk level support berada 6.968/6.924/6.886/6.856. Perkiraan range: 6.930 - 7.050.
Lebih lanjut, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Leisyaputra menyampaikan, pada perdagangan kemarin indeks Dow Jones melemah 0,15 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi 0,13% dan Nasdaq yang mencatat penurunan 0,15 persen.
Bursa Eropa juga mengalami pelemahan seiring dengan kekhawatiran terhadap tingginya inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Sementara bursa Asia Pasifik ditutup terkoreksi.
Baca Juga
“Hari ini investor menanti penetapan suku bunga 7DRRR oleh Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan akan tetap di level 3,5 persen. Bank of Japan juga telah mengumumkan risalah dari pertemuan kebijakan moneter pada April 2022 bahwa bank tersebut akan tetap mempertahankan suku bunga yang sangat rendah,” jelas Maxi.