Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berakhir melemah pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (22/6/2022). Mata uang Asia lain terpantau ditutup bervariasi terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda ditutup melemah 0,34 persen atau 50 poin sehingga parkir di posisi Rp14.862 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS pada pukul 15.00 WIB terpantau menguat 0,289 poin atau 0,28 persen ke level 104,49.
Mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariasi pada perdagangan hari ini. Salah satu mata uang yang menguat di antaranya adalah yen Jepang yang naik 0,31 persen, sementara rupee India turun 0,24 persen, dan yuan China turun 0,48 persen.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan dolar AS terhadap mata uang lain disebabkan oleh aksi investor yang menunggu isyarat kebijakan moneter dari AS dalam kesaksian Ketua The Fed kepada Kongres AS.
Dia mengatakan kebijakan moneter agresif dari The Fed telah memicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi dan ini menjadi tanda-tanda perekonomian AS sedang menuju resesi.
Sementara itu, pelaku pasar di dalam negeri menghadapi kekhawatiran lonjakan kasus positif Covid-19. Dalam 6 hari terakhir, kasus positif secara berturut-turut berada di atas angka 1.000 kasus per hari.
“Meskipun angka kenaikan ini terbilang tidak tinggi dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan, tetapi kenaikan ini merupakan alarm yang perlu kita waspadai,” katanya dalam riset, Rabu (22/6/2022).
Dengan sentimen ini, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah dibuka berfluktuatif pada perdagangan Kamis (23/6/2022), tetapi berisiko ditutup melemah di rentang Rp14.850—Rp14.900.