Bisnis.com JAKARTA – Nilai tukar rupiah diprediksi masih mengalami depresiasi pada perdagangan hari ini, Rabu (15/6/2022) akibat penguatan dolar AS menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve.
Berdasarkan data Bloomberg, kemarin (14/6/2022), mata uang Garuda ditutup melemah 0,12 persen atau 17 poin sehingga parkir di posisi Rp14.699,00 per dolar AS.
Dolar AS naik tipis terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat, mencapai level tertinggi baru dua dekade.
Indeks dolar AS, yang melacak kinerjanya terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,1 persen pada 105,27, setelah naik ke level 105,32, terkuat sejak Desember 2002.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan penguatan indeks dolar sebelumnya terjadi mengikuti rilis indeks harga konsumen AS bulan Mei yang melonjak ke level tertinggi dalam empat dekade 8,6 persen.
Oleh sebab itu, para pedagang ungkapnya memperkirakan kenaikan suku bunga oleh The Fed secara agresif untuk mengatasi hal-hal yang tidak terduga.
Baca Juga
“Pasar telah bergegas untuk bertaruh pada kenaikan cepat setelah pembacaan inflasi yang tak terduga pada hari Jumat. Kenaikan suku bunga 75 basis poin berturut-turut pada bulan Juni dan Juli mendekati harga penuh, mengirimkan gelombang kejutan di seluruh kelas aset,” ungkap Ibrahim dalam riset harian, Selasa (14/6/2022).
Karena prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed tersebut, tingkat imbal hasil US Treasury tenor dua tahun naik kuat dan berada di level 3,31 persen. Kenaikan tersebut menurut Ibrahim dilihat sebagai tanda resesi yang akan datang.
Sementara itu, di dalam negeri terdapat sentimen positif dari realisasi penyerapan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022 dan juga kasus positif Covid-19 di Indonesia yang lebih rendah jika dibandingkan dengan negara lain.
Lalu terkait dengan Covid-19, pemerintah menyebutkan tingkat kesembuhan secara nasional telah mencapai 97 persen dan angka kematian 2,58 persen.
Berdasarkan sentimen di atas, Ibrahim memperkirakan pergerakan rupiah pada Rabu (15/6/2022), akan berfluktuatif dan kembali ditutup melemah di rentang Rp14.680 - Rp14.730.
Rupiah berakhir melemah 0,31 persen atau 46 poin ke Rp14.745,00 per dolar AS.
Adapun indeks dolar AS melemah 0,48 persen atau 0,51 poin ke 105,01.
Rupiah masih tertekan 0,27 persen atau 39,50 poin ke Rp14,738,50 per dolar AS pada 13.35 WIB.
Adapun indeks dolar AS melemah 0,56 persen atau 0,58 poin ke 104,93.
Rupiah terdepresiasi 0,32 persen atau 47,50 poin ke Rp14.746,50 per dolar AS pada 11.47 WIB.
Adapun indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback melemah 0,16 persen atau 0,17 poin ke 105,35.
Rupiah makin tertekan dengan pelemahan 0,31 persen atau 45 poin ke Rp14.744 per dolar AS pada 10.11 WIB.
Adapun indeks dolar AS melemah 0,31 persen atau 0,33 poin ke 105,19.
Rupiah dibuka melemah 0,21 persen atau 31 poin ke Rp14.730 per dolar AS pada awal perdagangan.
Adapun indeks dolar AS melemah 0,27 persen atau 0,28 poin ke 105,24.