Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Senin 13 Juni 2022

Hari ini rupiah berpotensi dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.540 - Rp14.600.
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diprediksi cenderung tertekan oleh penguatan dolar AS pada perdagangan awal pekan ini, Senin (13/6/2022).

Pada pekan lalu, Jumat (10/6/2022) pukul 15.00 WIB, mata uang Garuda ditutup menguat 0,09 poin atau 13,5 persen ke Rp14.553 per dolar AS bersama dengan penguatan mayoritas mata uang Asia lain.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam dalam riset harian dikutip Senin (13/6/2022) menyebutkan bank sentral AS pekan ini akan mengumumkan kenaikan suku bunga 50 basis poin kedua dari tiga kali berturut-turut, yang telah mendorong lonjakan dolar dalam beberapa bulan terakhir.

Dari sisi internal, Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas) menilai perekonomian Indonesia perlu tumbuh 5,7 persen per tahun agar Indonesia dapat menjadi negara maju pada 2045, sebelum 100 tahun kemerdekaan.

"Hasil exercise kami menunjukkan apabila sepanjang 2022 sampai 2045 kita bisa tumbuh berkisar 5,7 persen, kita bisa mencapai negara berpendapatan tinggi di 2043," mengutip Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti.

Untuk itu, pemerintah memandang Indonesia memerlukan proses pengembangan industri pengolahan dengan memanfaatkan inovasi dan teknologi.

Pada 2021 saja industri pengolahan yang tumbuh 3,39 persen year on year (yoy) menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi yakni mencapai 0,70 dari total pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 yang sebesar 3,69 persen.

"Diperlukan ekosistem dengan regulasi yang kondusif, kesempatan berusaha untuk terus tumbuh dan berkembang, ketersediaan sumber daya yang mencukupi, dukungan investasi dan usaha yang sehat, serta tentunya ketersediaan sumber daya manusia industri atau talent," ungkapnya.

Adapun, sebelum pandemi Covid-19, Bappenas memperkirakan Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah pada 2036 dengan pertumbuhan ekonomi setidaknya 5,7 persen per tahun sejak 2015.

Hanya saja target Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2036 harus tertunda karena penyebaran pandemi covid-19 yang menyebabkan ekonomi terkontraksi pada 2020.

Untuk perdagangan Senin, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.540 - Rp14.600.

15:11 WIB
Rupiah ditutup melemah 129 poin

Rupiah ditutup 0,89 persen atau 129 poin ke Rp14.682 per dolar AS pada akhir perdagangan hari ini. 

Indeks dolar AS menguat 0,58 persen atau 0,60 poin ke 104,73. 

14:42 WIB
Jelang penutupan, rupiah melemah 0,91 persen

Jelang penutupan, rupiah melemah 0,91 persen atau 132,50 poin ke Rp14.685,50 per dolar AS pada 15.40 WB.

Mayoritas mata uang Asia juga melempem dengan pelemahan paling dalam dialami won Korea Selatan yang turun 1,24 persen. 

13:41 WIB
Rupiah tertekan di Rp14.667,50

Rupiah terdepresiasi 0,86 persen atau 124,50 poin ke Rp14.667,50 per dolar AS. 

Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,40 persen atau 0,41 poin ke 104,56. 

11:34 WIB
Rupiah makin anjlok ke Rp14.676

Rupiah terdepresiasi 0,85 persen atau 123 poin ke Rp14.676 per dolar AS pada 11.30 WIB.

Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,33 persen atau 0,35 poin ke 104,50. 

10:10 WIB
Rupiah melemah di Rp14.652,50

Rupiah melemah 0,68 persen atau 99,50 poin ke Rp14.652,50 per dolar AS pada 10.05 WIB. 

Adapun indeks dolar AS 0,31 persen atau 0,33 poin ke 104,47. 

09:18 WIB
Rupiah loyo banget Rp14.652

Rupiah dibuka melemah 99,5 poin atau 0,68 persen ke Rp14.652 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 2,15 persen ke 104,51.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper