Bisnis.com, JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menargetkan pertumbuhan produksi minyak dan gas hingga 70 persen pada tahun 2022.
Berdasarkan keterangan resmi perusahaan pada Jumat (10/6/2022), MEDC memberikan panduan target produksi migas tahun 2022 sebesar 160 milion barrel oil of equivalent per day (mboepd). Jumlah tersebut lebih besar 70,21 persen dibandingkan dengan total produksi pada 2021 sebesar 94 mboepd.
“Penyelesaian akuisisi ConocoPhillips Indonesian pada Maret 2022 telah memperkuat posisi MEDC di Asia Tenggara dan mendukung strategi perubahan iklim kami,” jelas Presiden Direktur Medco Hilmi Panigoro dikutip dari keterangan resminya.
Sementara itu, MEDC juga menargetkan penjualan energi sebesar 3.500 GWh, atau naik 28,77 persen dibandingkan perolehan pada 2021 sebanyak 2.718 GWh. Tahun lalu, penjualan listrik meningkat 8 persen di kuartal IV/2021 seiring dengan pemulihan permintaan listrik di Batam dan peningkatan kualitas uap di Sarulla.
Selanjutnya, perusahaan juga telah menyiapkan anggaran belanja modal sebesar US$325 juta. Secara rinci, dana belanja modal sektor migas disiapkan sebesar US$275 juta, sementara sektor listrik dianggarkan sebanyak US$50 juta.
Adapun, Medco membukukan laba bersih senilai US$47,01 juta di sepanjang 2021. Kondisi ini kontras dengan tahun 2020 dimana MEDC mencatat rugi bersih US$192,82 juta.
Baca Juga
Pada tahun 2021, MEDC juga mencatatkan EBITDA sebesar US$714 juta atau naik 44 persen year on year (yoy).
Roberto Lorato, CEO Medco Energi Internasional mengatakan, pihaknya dengan senang melaporkan kinerja keuangan yang kuat.
“Hal ini seiring dengan harga dan permintaan yang pulih pasca Covid-19,” jelasnya dalam keterangan resmi.
Manajemen MEDC menjelaskan, laba bersih yang dicatatkan pada tahun lalu seiring dengan pulihnya tingkat permintaan energi yang sebelumnya rendah akibat Covid-19 pada 2020. Adapun ketiga segmen usaha yakni minyak & gas, ketenagalistrikan dan tambang membukukan laba.
MEDC mencatatkan total pendapatan senilai US$1,32 miliar atau lebih tinggi dibandingkan perolehan di 2020 senilai US$1,09 miliar.