Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) absen membagikan dividen untuk tahun buku 2021. Perusahaan memutuskan menahan laba untuk pengembangan bisnis energi terbarukan dan kendaraan listrik.
“Penggunaan laba akan kami gunakan untuk modal bisnis dan investasi kembali energi baru terbarukan dan juga untuk electric vehicles [kendaraan listrik],” kata Wakil Presiden Direktur TBS Energi Utama Pandu Sjahrir dalam konferensi pers, Rabu (8/6/2022).
Berdasarkan laporan keuangan, TOBA membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$48,08 juta sepanjang 2021, naik 95,74 persen dibandingkan dengan posisi 2020 sebesar US$24,56 juta.
TOBA sendiri memang menargetkan peningkatan porsi bisnis hijau terhadap pemasukan perusahaan. Dalam dua tahun ke depan atau sampai 2024, porsi pendapatan dari energi fosil dan energi terbarukan diharapkan mencapai 50:50.
Selain keputusan untuk tidak membagikan dividen, RUPST juga menyepakati pengangkatan Juli Oktarina sebagai salah satu direktur perusahaan. Rapat kali ini juga menyetujui pembatalan rencana rights issue yang disepakati pada RUPST Juni 2021 kondisi pasar yang belum mendukung.
Meski demikian, RUPST kali ini juga menyepakati rencana pelaksanaan rights issue dalam periode 12 bulan ke depan.
Baca Juga
Harga saham TOBA terpantau turun 0,97 persen atau 10 poin ke posisi 1.025. Saham TOBA diperdagangkan di rentang 1.010—1.050 dengan investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih Rp442,17 miliar di semua pasar.