Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berpeluang Rebound Pekan Ini, Saham Sektor Komoditas & Digital Jadi Pilihan

IHSG diprediksi menguat pekan ini periode 7–11 Juli 2025. Sejumlah saham dalam sektor komoditas dan energi direkomendasikan analis pada perdagangan pekan ini.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Minggu (19/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Minggu (19/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan periode 7–11 Juli 2025. Sejumlah saham dalam sektor komoditas dan energi direkomendasikan analis pada perdagangan pekan ini.

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Imam Gunaidi menerangkan, pasar kini tengah menanti hasil negosiasi AS dengan sejumlah negara mitra dagang yang sedianya diumumkan pada 9 Juli 2025. Keputusan ini dinilai oleh Imam bakal menghasilkan output yang positif bagi pasar.

Kinerja IHSG pekan ini diproyeksi bakal menguat ke level support 6.815 dan resistance di level 6.970, setelah mengalami koreksi pada akhir pekan kemarin sebesar 0,47%.

“Kami melihat pasar saat ini berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, ada optimisme dari potensi meredanya perang dagang. Di sisi lain, ada risiko dari kebijakan utang dan suku bunga AS,” katanya dalam riset, dikutip Senin (7/7/2025).

Selain keputusan tarif AS, sentimen lainnya terhadap pasar antara lain tingkat inflasi di China yang dinilai bakal berpengaruh terhadap prospek ekonomi Indonesia ke depannya.

Akan tetapi, jika perang dagang AS–China telah mereda sepenuhnya, hal ini dinilai bakal meningkatkan daya beli di China yang akan membuat inflasi keluar dari zona deflasi.

Dari dalam negeri, indeks consumer confidence diproyeksi bakal bertahan di level optimis 123 yang turut membuat sentimen positif terhadap pasar. 

Pada perdagangan pekan ini, Imam merekomendasikan saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI).

Imam menilai, kinerja saham INCO akan terdorong oleh permintaan nikel yang terus meningkat sejalan dengan akselerasi produksi kendaraan listrik global. INCO juga dinilai menjadi salah satu pemain besar di industri nikel dengan cadangan yang besar.

Imam merekomendasikan buy untuk saham INCO dengan target harga Rp3.750 dan stop loss pada area kurang dari Rp3.470.

Pada satu sisi, saham TOBA dinilai bakal tersuntik rencana transisi energi dan global dekarbonisasi. TOBA yang memiliki diversifikasi bisnis ke energi hijau dinilai bakal mendulang sentimen positif di tengah volatilitas harga batu bara.

Imam merekomendasikan buy on breakout saham TOBA pada target Rp875 dan stop loss pada area kurang dari Rp800.

Terakhir, saham WIFI dinilai bakal terdorong dengan tren digitalisasi nasional yang tengah berkembang. Imam merekomendasikan buy pada target Rp2.120 dan stop loss pada area Rp1.965.

“Pemerintah melalui berbagai program seperti pembangunan BTS 4G dan jaringan fiber optik nasional membuka peluang besar bagi perusahaan infrastruktur digital seperti WIFI,” kata Imam.

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper