Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Hal Ini Bikin BEI Suspensi Saham Intraco Penta (INTA)

Bursa Efek Indonesia melakukan suspensi atas saham PT Intraco Penta Tbk. (INTA) mulai 3 Juni 2022.
Pekerja melakukan perawatan alat berat articulate dump truck di workshop PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (25/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pekerja melakukan perawatan alat berat articulate dump truck di workshop PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (25/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia melakukan suspensi atas saham PT Intraco Penta Tbk. (INTA) mulai 3 Juni 2022.

BEI menegaskan bahwa terdapat dua hal yang membuat operator pasar modal itu menghentikan saham perseroan. Pertama, surat PT Intraco Penta Tbk. perihal penyampaian laporan keuangan tahunan (koreksi).

Kedua, Surat Perseroan No. INTA/008/ACCT-LKT/22 tanggal 3 Juni 2022 perihal penyampaian laporan keuangan tahunan.

Pasalnya, laporan keuangan auditan perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2021 memperoleh opini tidak memberikan pendapat.

Maka itu, Bursa Efek Indonesia (Bursa) memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Efek PT Intraco Penta Tbk (INTA) di Seluruh Pasar sejak sesi II perdagangan hari Jumat, 3 Juni 2022 hingga pengumuman lebih lanjut.

Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Intraco Astri Duhita Sari mengatakan sepanjang tahun lalu perseroan membukukan total penjualan senilai Rp262 miliar atau sebanyak 376 unit.

"Pada 2022 ini kami menargetkan untuk dapat menjual lebih dari 400 unit," kata Astri kepada Bisnis, Minggu (23/1/2022).

Penjualan alat berat merek LiuGong menjadi salah satu penopang kinerja penjualan pada tahun lalu dengan capaian Rp100,1 miliar sampai dengan November 2021. Angka itu mengalami peningkatan mencapai 559 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2020.

Astri melanjutkan proyeksi pertumbuhan tersebut sejalan dengan strategi perseroan dalam mengembangkan diversifikasi usaha pada tahun ini. Kendati peluang di sektor pertambangan khususnya nikel dan komoditas lainnya masih terbuka, Intraco juga berupaya merambah sektor utama lainnya seperti perkebunan, kehutanan, pertanian, dan konstruksi.

Permintaan alat berat dari sektor pertambangan hingga saat ini diakui masih memberikan kontribusi yang positif. Adanya kenaikan harga komoditas dan konstruksi juga ikut mendorong penjualan alat berat Intraco.

"Kami yakin dengan diversifikasi ini kami dapat melewati pandemi Covid-19 dengan baik," ujarnya.

Adapun, LiuGong merupakan prinsipal baru asal China yang meneken kontrak dengan Intraco pada akhir 2020. Melalui nota kesepahaman anak perusahaan INTA, PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) dengan PT LiuGong Machinery Indonesia, perseroan diberikan kewenangan untuk memasarkan dan mendistribusikan alat berat serta suku cadang dengan merek LiuGong dan Dressta.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper