Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Bergejolak, Harga Minyak Mentah Terus Alami Kenaikan

Harga minyak mentah dilaporkan telah membukukan kenaikan mingguan keenam setelah pertemuan OPEC+ yang sebelumnya sangat diantisipasi.
Anjungan minyak di Teluk Meksiko, AS/ Bloomberg
Anjungan minyak di Teluk Meksiko, AS/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah dilaporkan telah membukukan kenaikan mingguan keenam setelah pertemuan OPEC+ yang sebelumnya sangat diantisipasi. Namun ternyata menghasilkan sedikit keputusan sehingga gagal meredakan kekhawatiran pasar.

Berdasarkan data Bloomberg, Senin (6/6/2022) pukul 12.00 WIB, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat berada di posisi US$119,83 per barel, atau menguat 0,81 persen.

Kenaikan juga dialami oleh minyak mentah Brent sebesar 0,79 persen yang membawanya pada  harga US$120,67 per barel.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (6/6/2022), pertemuan OPEC+ sebelumnya dinilai gagal meredakan kekhawatiran pasar sehingga potensi defisit pasokan minyak terus melebar, sehingga pada akhir pekan Jumat (3/6/2022) harga WTI naik secara mingguan sebesar 3,3 persen sehingga berada di atas US$118.

Sebelumnya pada hari Kamis (2/6/2022), kartel produsen menyetujui kenaikan produksi, tetapi hanya sebesar 0,4 persen dari permintaan global selama Juli dan Agustus.

Sementara itu, pertumbuhan lapangan kerja di AS melampaui perkiraan, menandakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan yang akan meningkatkan permintaan untuk produk mentah dan olahan.

"Harga minyak mentah tetap berpotensi naik, karena pedagang sektor energi menerima dampak dari pertemuan OPEC+. Oleh sebab itu, pasar minyak akan tetap dijaga ketat sepanjang musim panas ini," kata Ed Moya, analis pasar senior Oanda, dikutip pada Bloomberg, Senin (6/6/2022).

Lebih lanjut, pertemuan OPEC+ lalu menyetujui kenaikan produksi 648.000 barel per hari untuk bulan Juli dan Agustus, yaitu sekitar 50 persen lebih besar dari kenaikan yang terlihat dalam beberapa bulan terakhir.

Artinya kelompok tersebut akan menambahkan minyak mentah sekitar 400.000 barel per hari selama dua bulan di atas kenaikan sederhana yang telah disepakati.

Namun, keraguan tetap membayangi apakah produsen minyak tersebut mampu memenuhi kenaikan produksi tersebut mengingat banyak anggota yang mengalami kesulitan meningkatkan hasil produksi.

Pada catatan keputusan OPEC+ tersebut, dalam praktiknya, setiap hari akan ada tambahan 132.000 barel per hari setiap bulan dari produksi tambahan yang berasal dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Irak, Citigroup Inc.

Sementara kenaikan harga minyak yang terjadi pada minggu pertama Juni 2022 dikarenakan Uni Eropa setuju untuk melarang pembelian minyak dari Rusia.

Selain itu, pencabutan lockdown di China dicabut dan masuknya musim panas yang berasosiasi dengan meningkatnya pengguna kendaraan di AS juga turut memicu kenaikan harga minyak mentah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper