Bisnis.com, JAKARTA - Emiten PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengungkapkan tiga faktor penopang marketing sales atau pra penjualan Rp5,2 triliun pada 2022.
CEO LPKR John Riady menyampaikan secara garis besar, target pra penjualan LPKR pada tahun 2022 yang sebesar Rp5,2 triliun ditopang oleh tiga faktor.
"Tiga faktor tersebut yaitu peluncuran rumah tapak terjangkau, penetrasi pasar yang lebih dalam agar mencakup juga segmen nasabah dengan penghasilan lebih tinggi, dan kenaikan permintaan untuk unit apartemen siap huni," paparnya dalam siaran pers, Jumat (3/6/2022).
John juga memandang optimis sektor properti pada tahun 2022, setelah mengalami pemulihan signifikan pada tahun lalu. Pertumbuhan positif sektor properti tersebut tak luput dari sejumlah faktor, seperti pemulihan ekonomi secara makro, insentif dari pemerintah, suku bunga rendah, dan tingginya permintaan rumah tapak oleh segmen milenial.
"Indonesia sedang dalam masa pemulihan dan kegiatan sudah berangsur-angsur normal kembali. Kami yakin kondisi makro juga akan mendukung pertumbuhan bisnis kami di tahun 2022,” jelasnya.
Pada kuartal I/2022, LPKR membukukan pendapatan Rp3,34 triliun, laba kotor Rp1,43 triliun, dan EBITDA Rp608 miliar, yang didukung oleh kinerja dari pilar Real Estate, Healthcare, dan Lifestyle.
Baca Juga
Pilar Real Estate membukukan pra penjualan sebesar Rp1,21 triliun atau sebanyak 1.635 unit pada Kuartal I/2022. Pra penjualan ini mencapai 23 persen dari target di tahun 2022 yang sebesar Rp5,2 triliun.
Pilar Real Estate juga membukukan peningkatan EBITDA dari Rp132 miliar menjadi Rp153 miliar seiring meningkatnya serah terima unit rumah tapak yang memiliki margin lebih tinggi.
Pada pilar Healthcare, PT Siloam Hospitals International Tbk. (SILO) menunjukkan kinerja keuangan dan operasional yang kuat.
Pertumbuhan bisnis non-Covid Siloam Hospitals tetap tangguh meskipun terdapat dampak varian Omicron awal tahun ini. Pada kuartal I/2022, Siloam Hospitals membukukan pendapatan sebesar Rp2,22 triliun dan EBITDA sebesar Rp392 miliar.
Pilar Lifetsyle yang terdiri dari bisnis mal dan perhotelan menunjukkan tingkat pemulihan kunjungan seiring dengan berkurangnya kasus Covid-19 dan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Sementara itu, konsensus analis Bloomberg memprediksi kinerja pendapatan LPKR berpotensi mencapai Rp15 triliun pada tahun 2022 seiring dengan pertumbuhan bisnis properti.
LPKR diprediksi akan membukukan pendapatan Rp15,01 triliun dan laba bruto mencapai Rp6,22 triliun pada tahun 2022. Adapun EBITDA diproyeksikan Rp3,16 triliun dan laba bersih Rp312,59 miliar.