Bisnis.com, JAKARTA – Manajer Investasi (MI) mengungkapkan tema Environmental, Sosial dan Governance (ESG) menjadi tema yang mendominasi di tahun ini. Oleh sebab itu, produk reksa dana berbasis ESG disebutkan semakin menarik.
Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen Eri Kusnadi melihat bahwa minat investor terhadap produk berbasis ESG semakin lama semakin diminati mengingat ESG sendiri mulai diterapkan dimana-mana.
“Kami melihat ESG sebagai suatu panduan investasi seiring dengan waktu akan terus semakin menarik prospeknya,” ungkap Eri kepada Bisnis, Jumat (27/5/2022).
Prospek menarik dari produk berbasis ESG semakin menarik prospeknya, menurut Eri terutama dengan adanya kesepakatan UN Climate Change Conference (COP 26). Di mana hal tersebut membuat negara mengeluarkan banyak peraturan baru yang berkaitan dengan ESG dan sustainability.
Selain itu, dia mengungkapkan produk reksa dana berbasis ESG terbukti memberikan kinerja yang cukup resilient di tengah volatilitas yang ada.
Sementara itu, secara jangka pendek, menurut Eri kinerja suatu reksa dana bisa terpengaruh oleh berbagai faktor yang belum tentu berhubungan secara langsung dengan kinerja perusahaan.
Baca Juga
Eri pun mengungkapkan, kinerja produk reksa dana berbasis ESG di Batavia Prosperindo Aset Manajemen (Batavia AM) di tahun 2022 termasuk sangat kompetitif dengan kondisi yang ada.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dikutip Minggu (29/5/2022), Batavia AM tercatat memiliki dua produk reksa dana berbasis ESG yaitu Reksa Dana Syariah Batavia Global ESG dengan denominasi dolar AS memiliki dana kelolaan sebesar Rp697,18 miliar.
Kemudian juga terdapat produk Reksa Dana Batavia Saham ESG Impact dengan denominasi rupiah mencatatkan dana kelolaan sebesar Rp9,08 miliar.
“Memang awareness investor dan penerapan ESG di perusahaan di Indonesia belum merata, sehingga masih perlu terus dilakukan edukasi dan sosialisasi,” lanjut Eri.
Dia pun berpendapat bahwa dengan minatnya yang semakin tinggi ini, setiap saat adalah waktu yang baik untuk meluncurkan reksa dana berbasis ESG.
Di sisi lain, dia juga merasa yang lebih penting adalah kualitas pengelolaan reksa dananya dibandingkan dengan kuantitasnya.
Beriringan dengan itu Presiden Direktur BNI Asset Management Putut Endro Andanawarih mengatakan tema ESG menjadi tema yang dominan di tahun ini.
“Secara singkat ESG menjadi tema yang dominan di tahun ini. Kami telah mengelola ETF bertema hijau/ ESG dengan MSCI,” papar Putut saat dihubungi Bisnis, Jumat (27/5/2022).
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Hoesen menyampaikan berdasarkan data OJK per 13 mei 2002 terdapat 25 reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang memiliki underlying aset ESG dengan total nilai aktiva bersih sekitar Rp3,5 triliun.