Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Emiten Telekomunikasi ketika Musim Panen Dividen Bergulir

Sektor telekomunikasi mulai membagikan dividen dengan rasio yang menarik pasca RUPST yang digelar beberapa emiten.
Tiang jaringan Swisscom AG yang dilengkapi dengan peralatan 5G di atas atap gedung Swisscom di Bern, Swiss, Kamis (4/7/2019). Bloomberg/Stefan Wermuth
Tiang jaringan Swisscom AG yang dilengkapi dengan peralatan 5G di atas atap gedung Swisscom di Bern, Swiss, Kamis (4/7/2019). Bloomberg/Stefan Wermuth

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor telekomunikasi mulai membagikan dividen dengan rasio yang menarik pasca RUPST yang digelar beberapa emiten. Sektor ini dinilai masih prospektif kendati investor tengah gandrung pada sektor lainnya.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menjelaskan sentimen investor untuk tahun ini lebih tertuju pada sektor industri yang mempunyai sentimen positif.

"Sektor-sektor tersebut seperti saham-saham komoditas dengan sentimen harga komoditas yang masih cukup tinggi, perbankan dengan pemulihan ekonomi dan consumer goods karena daya beli yang mulai naik dan ruang publik pun mulai ramai kembali," katanya kepada Bisnis, Minggu (29/5/2022).

Kendati demikian, emiten-emiten sektor telekomunikasi tetap menarik karena secara fundamental kebutuhan data tetap tinggi.

Jika melihat parade pembagian dividen dari para emiten telko, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) bakal membagikan dividen Rp14,86 triliun setara 60 persen laba bersihnya. Namun, jika menilik sejarah rasio pembagian dividen, biasanya TLKM lebih royal dengan membagikan dividen di atas 80 persen.

Selanjutnya, emiten yang cukup royal bagi dividen PT Indosat Hutchinson Ooredoo Tbk. (ISAT) belum mengumumkan bakal membagi dividen. Namun, pada 2021 perseroan mebagian dividen dengan rasio 74 persen.

Emiten menara, TBIG juga bakal membagilan dividen tunai Rp815,7 miliar setara Rp36 per lembar. Semetara itu, TOWR bakal bagikan dividen Rp902 miliar setara Rp18 per lembar.

Frankie merekomendasikan saham TLKM yang tergolong menarik. Dengan penurunan sahamnya saat ini menjadi peluang untuk masuk, dengan target 4500--4800.

"Adapun faktor penopang kinerja saham TLKM adalah kinerjanya sangat baik, dimana pada kuartal 1/2022 ini, perseroan masih bisa mencetak pertumbuhan pendapatan sekitar 3,7 persen bila disanding dengan periode yang sama tahun lalu," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper