Bisnis.com, JAKARTA – Emiten anyar di sektor perikanan PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk. (ASHA) melebarkan ekspansinya dengan mengembangkan ekosistem data sektor perikanan.
Direktur Cilacap Samudera, Henry Sutioso menjelaskan, perseroan melakukan kerja sama dengan salah satu startup perikanan di Indonesia dalam mengembangkan data platform sektor perikanan.
Hal ini menurutnya, bertujuan untuk membangun komunitas perikanan. Nantinya, melalui platform tersebut dapat meningkatkan suplai ikan serta makanan laut, pengembangan enterprise resource planning (ERP) dan material requirements planning (MRP).
“Kerja sama ini dalam rangka pengembangan super app industri perikanan, kesemuanya dalam kaitan big data sektor perikanan,” ujar Henry dalam keterangan resmi perseroan, Jumat (27/5/2022).
Proyek pengembangan big data sektor perikanan tersebut melibatkan pemilik kapal, lokal trader, dan nelayan.
Sejumlah area yang terlibat di antaranya kawasan Jawa, Sorong, Banda Aceh, Sibolga dan Padang sebagai titik suplai ikan. Ke depan, proyek akan dikembangkan ke wilayah lainnya di Indonesia.
Baca Juga
Henry menambahkan, startup perikanan ini memiliki konsep environmental, social and governance (ESG) sebagai filosofi bisnisnya.“Hal ini selaras dengan keinginan perseroan membangun usaha perikanannya,” imbuh Henry.
Selain itu, ASHA juga memiliki misi pemberdayaan masyarakat pesisir dan perempuan sebagai wujud pembentukan kapasitas dan kesetaraan gender dalam unit pengolahan ikan perseroan.
Sebagai informasi, perseroan secara resmi listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat, (27/5/2022) dengan perolehan dana IPO sebesar Rp125 miliar.
Mengutip keterangan resmi perseroan, total dana yang diperoleh tersebut berasal dari penawaran 1,25 miliar saham seharga Rp100 per saham, yang mewakili 25 persen kepemilikan publik.
Total modal yang dimiliki ASHA saat ini mencapai Rp200 miliar, yang akan dialokasikan untuk sejumlah strategi bisnis pada 2022.