Mau Investasi Crypto? Kenali Dulu Dompet Cryptocurrency dan Jenisnya

Bisnis.com, JAKARTA - Cryptocurrency atau mata uang crypto saat ini jadi pertimbangan menarik dalam berinvestasi kendati nilainya tengah anjlok.

Nah, saat memiliki aset crypto yang terhubung jaringan blockchain, ada baiknya investor juga memiliki dompet crypto.

Pilihan aset crypto yang bisa dimanfaatkan sangat banyak, termasuk di antaranya adalah BTC, ETH, BNB, dan lain sebagainya. Ketika memilih berinvestasi crypto, investor juga akan menggunakan tempat penyimpanan aset crypto yang disebut sebagai dompet crypto atau cryptocurrency wallet.

Mengutip dari investopedia.com Jumat (20/5/2022), e-wallet memungkinkan individu untuk menyimpan cryptocurrency dan aset digital lainnya. Dalam kasus Blockchain Wallet, pengguna dapat mengelola saldo mereka dari berbagai cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ether yang terkenal serta stellar, Tether, dan Paxos Standard.

Membuat e-wallet dengan Blockchain Wallet gratis, dan proses pengaturan akun dilakukan secara online. Individu harus memberikan alamat email dan kata sandi yang akan digunakan untuk mengelola akun, dan sistem akan mengirimkan email otomatis yang meminta akun diverifikasi.

Setelah dompet dibuat, pengguna diberikan ID Dompet, yang merupakan pengidentifikasi unik yang mirip dengan nomor rekening bank. Pemegang dompet dapat mengakses dompet elektronik mereka dengan masuk ke situs web Blockchain, atau dengan mengunduh dan mengakses ponsel aplikasi.

Apa Itu Dompet Crypto atau Cryptocurrency Wallet?

Mengutip dari PintuAcademy, sebelum mengenal apa itu dompet crypto, investor perlu paham terlebih dulu bahwa transaksi cryptocurrency menggunakan teknologi jaringan blockchain.

Teknologi ini bekerja dengan tanpa adanya pihak yang mempunyai otoritas pusat. Sebagai gantinya, pencatatan data berkaitan dengan kepemilikan serta transaksi cryptocurrency memanfaatkan node yang terhubung ke jaringan.

Lalu, apa fungsi cryptocurrency wallet dalam teknologi blockchain? Dompet digital yang satu ini adalah perangkat yang fungsinya menyimpan aset crypto yang dimiliki pengguna. Dengan dompet crypto, investor bisa menyimpan aset yang dimiliki dengan aman.

Sesuai dengan namanya, cryptocurrency wallet menjadi sarana untuk menyimpan segala bentuk aset crypto yang dimiliki. Fungsinya yang sangat penting, sehingga investor perlu menjaganya dengan baik. Jika kehilangan private key ke dompet digital tersebut, maka segala jenis aset yang tersimpan di dalamnya juga akan hilang.

Jenis-Jenis Dompet Crypto

Ada banyak pilihan dompet crypto yang bisa kamu gunakan kalau ingin berinvestasi crypto. Secara umum, kamu akan mendapati dua kategori cryptocurrency wallet, yaitu:

1. Hot Wallet

Jenis cryptocurrency wallet yang pertama adalah hot wallet. Hot wallet merupakan layanan dompet digital crypto yang bakal paling sering dijumpai. Alasannya, hot wallet menawarkan banyak kemudahan pemakaian. Investor bisa membuat akun, mengunduh aplikasi, serta mulai memanfaatkan berbagai fitur yang tersedia di dalamnya.

Penggunaan hot wallet ditujukan bagi orang-orang yang menggunakan mata uang crypto sebagai keperluan sehari-hari. Kalau terbiasa melakukan trading crypto, pertimbangkan menyimpan mata uang digital itu menggunakan hot wallet. Cukup dengan beberapa kali klik di komputer atau smartphone, investor sudah bisa mengirimkan mata uang crypto kepada siapa saja.

Hot wallet memang memberi kemudahan berkaitan dengan pemakaiannya. Hanya saja, layanan ini memiliki kerentanan keamanan yang cukup tinggi, apalagi dompet digital terhubung ke internet.

2. Cold Wallet

Kalau hot wallet mengutamakan kemudahan pemakaian, lain halnya dengan cold wallet. Fitur utama yang menjadi keunggulan dari layanan cold wallet adalah tingkat keamanannya. Dompet digital jenis cold wallet tidak terhubung dengan internet. Akses internet hanya investor butuhkan ketika ingin melakukan pengiriman aset crypto.

Cold wallet terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

• Hardware Wallet. Dompet digital ini merupakan jenis dompet crypto yang menggunakan hardware portable seperti flashdisk atau perangkat eksternal lain. Tak terhubung dengan internet, hardware wallet aman dari serangan hacker. Hanya saja, investor perlu menjaga medium agar tidak hilang.

• Paper Wallet. Berbeda dengan hardware wallet yang menggunakan medium berupa hardware, paper wallet memakai perantara berupa kertas. Ketika menggunakan layanan paper wallet, investor akan memperoleh selembar kertas yang terdapat informasi kunci serta alamat dompet crypto.

Dari kedua jenis cold wallet tersebut, pemakaian hardware wallet jauh lebih populer dibandingkan dengan paper wallet. Alasan utamanya karena paper wallet memiliki risiko hilang yang jauh lebih besar dibandingkan dengan hardware wallet. Meski begitu, keduanya sama-sama mempunyai tingkat keamanan yang sama dari ancaman serangan cyber.