Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertama Kali Bitcoin Mandek di Zona Merah 7 Pekan, Kripto lagi Bearish

Pertama kalinya sepanjang sejarah bitcoin, harga aset kripto tersebut berada di zona merah selama 7 minggu berturut-turut akibat kondisi pasar yang sedang bearish.
Bitcoin turun/Ilustrasi
Bitcoin turun/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Sentimen pasar kripto yang sedang bearish akhir-akhir ini menyebabkan bitcoin mandek di zona merah selama tujuh minggu berturut-turut.

Mengutip hasil riset Luno dan Arcane Research, Kamis (19/5/2022), akhir pekan lalu bitcoin sempat menyentuh level US$25.300 atau sekitar Rp370 juta sebelum akhirnya kembali pulih ke posisi US$30.000.

“Hal ini belum pernah terjadi sepanjang sejarah bitcoin, menunjukkan bahwa pasar sedang berada dalam sentimen bearish,” tulis tim riset.

Terakhir kalinya bitcoin menyentuh harga terendah US$25.500 pada Desember 2020, namun akhirnya berhasil rebound menjadi US$31.000.

Tim riset menyebutkan, jika memperhatikan candle mingguan bitcoin maka bisa dilihat penutupan harga pekan lalu merupakan posisi terbawah, sehingga secara teknis menunjukkan sinyal bearish.

Level support bitcoin mingguan selanjutnya diperkirakan berada di harga US$28.000. Sinyal bullish akan terlihat jika harga mingguan bitcoin tersebut bisa ditutup di atas US$32.000.

Volatilitas mingguan bitcoin memang terus meningkat menuju all time high tertinggi tahun ini. Bitcoin yang semakin volatil kali ini disebabkan oleh penurunan harga.

Sebagai informasi, indeks fear and greed saat ini berada di zona extreme fear selama sebulan. Ini menjadi sinyal periode sentimen negatif yang tidak biasanya terjadi di pasar.

Tidak hanya pasar kripto, data dari CNN juga menyebutkan indeks fear and greed untuk pasar saham juga menyentuh angka 7 pada akhir pekan lalu yang merupakan level terendah dalam 2 tahun terakhir.

Ketakutan yang terus menular di kalangan investor menyebabkan nilai dolar AS meningkat dibandingkan aset lainnya, karena aset tradisional dianggap sebagai safe-haven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper