Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) direkomendasikan beli dengan target harga Rp3.950.
Analis Mirae Asset Sekuritas Juan Harahap menjelaskan, pendapatan ADRO pada kuartal I/2022 mencapai US$1,2 miliar, meningkat 77 persen year-on-year (yoy) didukung harga jual rata-rata (ASP) yang lebih tinggi, sebesar US$97,4 per ton yang mengimbangin volume penjualan yang lebih rendah periode ini.
“Hal ini disebabkan volume curah hujan yang tinggi ditambah dengan jam hujan yang lebih panjang yang terjadi pada kuartal I/2022,” papar Juan dalam risetnya, Kamis (12/5/2022).
Dia menambahkan, volume penjualan juga menurun menjadi 12,2 juta ton seiring dengan tren volume produksi. ADRO mencatatkan laba bersih di kuartal ini sebesar US$400 juta, melesat 323,5 persen yoy.
Estimasi pendapatan tahun berjalan pada 2022 dan 2023 masing-masing diperkirakan sebesar US$6,3 miliar dan US$5 miliar. Pendapatan pada 2022 diproyeksi naik sebesar 37,6 persen, sedangkan tahun mendatang diperkirakan meningkat 28,9 persen.
Juan mengatakan, estimasi pendapatan tersebut menyesuaikan dengan harga batu bara global.
Baca Juga
“Penyesuaian dilakukan karena kami meningkatkan asumsi harga rata-rata batu bara global menjadi US$200 per ton pada 2022 dan US$120 per ton pada 2023,” imbuhnya.
Laba bersih 2022 diperkirakan akan mencapai US$2 juta, sedangkan tahun depan akan mencapai US$1,3 juta.
Mirae Asset Sekuritas meningkatkan rekomendasi trading buy dengan target harga yang lebih tinggi dari sebelumnya, yaitu Rp3.950.
“Kami merekomendasikan beli dengan target harga (TP) Rp3.950. TP kami didapat menggunakan metode penilaian P/E dengan target ganda FY23F P/E sebesar 7,0x,” tutup Juan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.