Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pelayaran PT Pelita Samudera Shipping Tbk. (PSSI) mengawali 2022 dengan raihan pendapatan usaha US$26,8 juta, untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2022.
Berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang tidak diaudit, sampai dengan kuartal I/2022, pendapatan usaha tersebut naik 31 persen dari prediode sama tahun sebelumnya sebesar US$20,51 juta. Hal ini disebabkan meningkatnya pendapatan dari sewa berjangka segmen kapal tunda dan tongkang dan kapal curah besar.
“Imbas lonjakan harga komoditas internasional pada kuartal I/2022 turut berkontribusi pada melambungnya pendapatan usaha, diantaranya karena adanya permintaan layanan angkutan komoditas yang tinggi,” ungkap Direktur Utama PSSI Iriawan Ibarat, melalui keterangan resmi, dikutip Selasa (10/5/2022).
Pada kuartal 1/2022, Perseroan mendapat tambahan keuntungan US$3,4 juta hasil divestasi empat unit aset, yakni 1 unit kapal curah besar, 2 unit tongkang, dan 1 unit kapal tunda.
Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, Perseroan membukukan laba kotor US$9,6 juta dengan marjin laba kotor 36 persen, naik 90 persen dari tahun sebelumnya US$5,03 juta.
Sementara itu, EBITDA Perseroan tercatat US$11,9 juta, meningkat 78 persen (yoy) dari US$6,66 juta, yang mewakili peningkatan marjin EBITDA sebesar 44 persen dari 33 persen tahun lalu.
Baca Juga
Kemudian, Perseroan mencatat perolehan laba bersih senilai US$9,90 juta pada periode tiga bulan pertama tahun ini, melambung hingga 289 persen (yoy) dari US$2,54 juta pada tahun sebelumnya. Meningkatnya Laba Bersih sekaligus menaikan Laba per saham menjadi Rp28.
Iriawan mengatakan, meski adanya Peraturan Pemerintah Indonesia untuk melarang ekspor batu bara pada Januari 2022 yang berimbas pada menurunnya volumenya pengangkutan secara drastis, Perseroan berhasil menghasilkan pendapatan usaha dan pemasukan lain.
“Pertumbuhan laba dan marjin laba kotor meningkat sebagian besar karena kinerja yang baik pada semua aset dengan biaya yang dapat dikelola. Kontribusi signifikan juga berasal dari pendapatan sewa berjangka, sekitar 64 persen ke pendapatan,” jelasnya.
Rasio keuangan Perseroan sejauh ini juga berada pada kondisi terbaik, dengan kas dan setara kas sebesar US$29 juta. Rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar 12 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya, yaitu 33 persen, berkat pelunasan pinjaman bank sebesar US$10 juta pada Januari 2022.
“PSSI sangat sehat secara keuangan dan bisa fokus untuk pengembangan usaha yang berkelanjutan,” imbuhnya.