Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran, PT Pelita Samudera Shipping Tbk. (PSSI) percaya diri pendapatan sepanjang 2021 dapat menembus US$100 juta setara Rp1,43 triliun (kurs Rp14.300). Jumlah pendapatan tersebut menjadi pencapaian perseroan sepanjang sejarah.
Head of Corporate Communication Pelita Samudera Shipping Hariman Chalid menjelaskan perseroan tetap berhasil menunjukkan hasil kinerja positif pada akhir 2021, dibanding tahun 2020.
"Target pendapatan 2021 dapat melebihi US$100 juta atau naik 40 persen dibandingkan dengan pendapatan 2020 sebesar US$68,4 juta. Menjelang kuartal IV/2021, pendapatan perseroan sudah mencapai US$98 juta," urainya dalam webinar Rivan Kurniawan, Kamis (27/1/2022).
Lebih lanjut, dia menjelaskan komoditas batu bara memiliki prospek yang masih baik karena lebih ekonomis dan menjadi pilihan di negara Tiongkok dan India sebagai pembagnkit listrik dan energi.
Permintaan ekspor batu bara dari Indonesia diperkirakan akan meningkat terutama pada musim dingin sejalan dengan upaya pemerintah guna memenuhi target ekspor kuartal terakhir 2021, dan meningkatkan kebutuhan batu bara nasional melalui domestic market obligation (DMO).
Dengan demikian, terbuka peluang besar bagi emiten berkode PSSI di sektor pengangkutan batu bara domestik dan internasional. Adapun, utilisasi aset mencapai 90 persen untuk memaksimalkan laba perseroan.
Baca Juga
Selain itu, perseroan juga melakukan diversifikasi angkutan ke komoditas selain batu bara dengan diversifikasi mencapai 29 persen dan 71 persen angkutan baru bara.
Perseroan juga beroperasi dengan 90 persen kontrak jangka panjang. Adapun, kontrak yang sudah ditandatangani antara 2022-2025 mencapai US$75 juta. Pencapaian kontrak jangka panjang per September 2021 PSSI mencapai US$103 juta untuk FlF/FC, TNB, dan MV.