Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran, PT Pelita Samudera Shipping Tbk. (PSSI) berhasil membukukan kinerja cemerlang sepanjang 2021. Pendapatan dan laba bersih perseroan tumbuh signifikan.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2021 yang telah diaudit, pendapatan usaha emiten berkode PSSI ini sebesar US$108,7 juta setara Rp1,55 triliun (kurs Rp14.300) naik 59 persen dari periode yang sama pada 2020 sebesar US$68,3 juta atau Rp976,69 miliar. Pencapaian tersebut merupakan yang tertinggi dalam sejarah perseroan.
Segmen kapal tunda dan tongkang memberikan kontribusi tertinggi, yakni US$38,5 juta, diikuti segmen Kapal Curah Besar (mother vessel) US$36,1 juta, dan segmen Fasilitas Muatan Apung (floating loading facility) US$34,1 juta.
Pendapatan dari muatan apung dan pengangkutan (freight charter) meraup US$61,2 juta dengan total volume angkut sepanjang 2021 tercatat 33,7 juta metrik ton.
Pendapatan dari sewa berjangka (time charter) secara keseluruhan naik signifikan 190 persen menjadi US$38,7 juta dari US$13,3 pada 2020. Segmen kapal MV berkontribusi terbesar dengan US$18 juta dengan tingkat rata rata utilisasi kapal MV Perseroan tercatat 88,4 persen.
Direktur Utama Pelita Samudera Shipping Iriawan Ibarat menjelaskan selain komoditas batu bara pada 2021, perseroan terus meningkatkan diversifikasi angkutan kargo.
Baca Juga
"Kami akan terus berupaya mempertahankan pencapaian 2021 yang merupakan pencapaian terbaik dalam sejarah perseroan," jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (4/4/2022).
Ekspansi multi kargo armada PSSI hingga akhir 2021 mencapai hampir 30 persen untuk volume pengangkutan komoditas di luar batu bara seperti nikel, tembaga konsentrat, semen klinker, pasir silika, billet baja dan produk besi.
PSSI juga termasuk melayani permintaan angkutan kargo alumina dari perusahaan BUMN, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) pada kuartal IV/2021 mengangkut kargo alumina.
Perseroan mencatat marjin laba kotor sebesar 32 persen atau US$34,9 juta. Marjin EBITDA berhasil dicapai 42 persen atau sebesar US$45,7 juta.
Rekor pendapatan usaha pada 2021 serta upaya efisiensi biaya yang berkelanjutan, mampu mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar US$25 juta setara Rp357,5 miliar. Pencapaian tertinggi sejak perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 2017.
"Meningkatnya laba bersih tahun berjalan sekaligus meningkatkan laba bersih per saham atau earning per share perseroan menjadi Rp65, naik hampir tiga kali lipat dari laba bersih per saham tahun 2020, yakni Rp22," jelasnya.
Rasio keuangan perseroan berada pada kondisi terbaik, dengan kas dan setara kas sebesar US$22 juta pada akhir 2021. Rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar 23 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya, yaitu 37 persen, PSSI sangat sehat secara keuangan dan bisa fokus untuk pengembangan usaha yang berkelanjutan.
"Sejumlah strategi telah kami siapkan untuk menghadapi tahun 2022, di antaranya melanjutkan divestasi aset perseroan di saat yang tepat, diversifikasi kargo non-batu bara, serta mengantisipasi kondisi pandemi Covid-19. Kami telah alokasikan belanja modal sebesar US$10 juta," katanya.