Bisnis.com, JAKARTA – Laporan mengenai nilai tukar rupiah serta pergerakan dolar AS hari ini.
Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan Senin (18/4/2022) meskipun indeks dolar AS mengalami penguatan.
Berdasarkan data Bloomberg, Senin (18/4/2022) pukul 15.00 WIB, mata uang Garuda ditutup menguat 0,19 persen atau 27 poin. Sementara itu, indeks dolar AS juga bergerak di zona hijau, naik 0,39 persen ke posisi 100,71.
Pasang mata uang di Asia lainnya yang juga mengalami penguatan hanya dolar Hongkong, yang menguat tipis 0,01 persen. Sementara itu, seluruh mata uang di Asia lainnya mengalami pelemahan.
Tim Riset Monex Investindo Futures (MIFX) menyebutkan penguatan dolar AS lantaran tingginya minat investor pada dolar AS sebagai aset safe haven di tengah ketegangan konflik antara Rusia dan Ukraina. Selain tu, yield obligasi AS tenor 10 tahun juga mengalami kenaikan ke level 2,82 persen.
Di sisi lain, penguatan rupiah didukung oleh laporan Surplus Neraca Dagang pada kuartal I/2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan surplus neraca perdagangan Indonesia secara kumulatif sejak Januari hingga Maret 2022 mencapai US$9,33 miliar.
Baca Juga
Jumlah ini naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$5,52 miliar, atau dari 2020 hanya US$2,54 miliar.
Selain itu, total nilai ekspor Indonesia pada kuartal I/2022 mencapai US$66,14 persen. Adapun, total nilai impor selama kuartal I/2022 mencapai US$46,82 miliar.
Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang juga menyebutkan penguatan di dalam negeri berasal dari kenaikan harga komoditas seperti minyak, CPO, timah, dan nikel yang membuka peluang derasnya capital inflow dana asing ke Indonesia.
Edwin memperkirakan rupiah masih bisa bergerak di kisaran Rp14.310 – Rp14.445.
“Diperkirakan BI masih akan mempertahankan suku bunganya, setidaknya dalam 1-2 bulan ke depan,” kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Bisnis, baru-baru ini.
Dia mengatakan keputusan tersebut akan mempertimbangkan nilai tukar rupiah yang masih cenderung bergerak stabil di kisaran Rp14.300-Rp14.400 di tengah sentimen the Fed.
Nilai tukar dolar AS naik ke level tertinggi dalam dua tahun pada akhir perdagangan Selasa pagi (19/4/2022) di Asia, sejalan dengan penguatan imbal hasil obligasi AS.
Penguatan dolar AS dipicu oleh kepercayaan pasar akan rencana the Fed menaikkan suku bunga setengah persentase poin pada bulan depan. Adapun, perdagangan di Hong Kong, Eropa, Australia, dan Selandia Baru ditutup untuk Senin Paskah.