Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (11/4/2022).
Saham GOTO menguat 14,79 persen ke Rp388 per saham dan diperdagangkan dalam rentang harga Rp372-Rp416 hingga akhir sesi I perdagangan bursa. GOTO memiliki kapitalisasi pasar Rp459,53 triliun, naik dari kapitalisasi pasar awal senilai Rp400 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kapitalisasi pasar GOTO setara dengan 2,8 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
"Saya hitung IPO GOTO itu kira-kira 2,8 persen PDB Indonesia," ujar Airlangga dalam pencatatan saham perdana GOTO di BEI, Jakarta, Senin (11/4/2022).
Dia melanjutkan, GOTO melakukan go public dengan kapitalisasi pasar senilai Rp400 triliun. Jumlah tersebut membuat kapitalisasi pasar GOTO langsung melonjak di urutan ke-4 dari kapitalisasi pasar emiten-emiten seluruh Indonesia.
Hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini, kapitalisasi pasar GOTO tercatat telah menyalip kapitalisasi pasar PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) di tiga besar. Dalam catatan terakhir BEI, kapitalisasi pasar TLKM saat ini adalah sebesar Rp454 triliun.
Baca Juga
Adapun kapitalisasi pasar teratas masih diduduki oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan nilai Rp958 triliun, disusul oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) senilai Rp692 triliun.
Airlangga juga mengapresiasi peluncuran saham gotong royong yang dilakukan GOTO. Menurutnya, hal ini merupakan yang pertama kali dilakukan di Indonesia.
"Ini salah satu yang pertama dilakukan di Indonesia. untuk pertama ini, yang kita bahas pemenangnya UMKM. Ini adalah pertemuan super apps dengan market place yang melibatkan banyak UMKM," tuturnya.
Dia pun berharap IPO GOTO menjadi tanda perusahaan teknologi dan startup tidak perlu lagi melakukan IPO di luar negeri, karena banyak terobosan telah dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memungkinkan perusahaan digital melantai di BEI.
"Ini jadi tanda IPO perusahaan teknologi dan startup tidak perlu [IPO] di luar negeri lagi. Tahap awal bisa di Indonesia, dan setelahnya silahkan ke mancanegara," ucapnya.