Bisnis.com, JAKARTA - Emiten logistik, PT Putra Rajawali Kencana Tbk. (PURA) mengklaim kenaikan harga BBM berdampak positif terhadap kinerja perseroan.
Direktur Utama Putra Rajawali Kencana Ariel Wibisono menuturkan kenaikan harga BBM berdampak positif. Alasannya, hal ini membuat kebutuhan pengiriman barang meningkat.
Kemudian, aktivitas multimoda emiten berkode PURA ini akan lebih berjalan karena harganya menjadi kompetitif dibandingkan dengan angkutan truk saja.
"Kecepatan pengiriman kami dengan multimoda lebih cepat dibandingkan dengan transportasi angkutan truk pada umumnya. Kenaikan tarif pastinya akan menjadikan margin di industri logistik lebih baik. Selama ini pengusaha truk umumnya menggunakan momentum kenaikan harga BBM untuk penyesuaian tarif pengiriman," paparnya kepada Bisnis, Minggu (3/4/2022).
Lebih lanjut, dampak positif tersebut kepada perseroan yakni membentuk terjadinya efisiensi dari segi pengiriman jarak jauh yang memakan kebutuhan solar tinggi dan sudah diantisipasi dari jauh-jauh hari.
Dengan konsep multimoda dampak kenaikan BBM dan kelangkaan solar, tidak terlalu berdampak banyak karena kendaraan PURA yang menggunakan BBM terkait tidak melakukan pengiriman Jauh.
PURA juga melanjutkan strategi yang sudah digaungkannya sejak awal melantai di pasar modal. PURA memiliki solusi terhadap kendala-kendala yang nantinya akan mengalami seperti kenaikan BBM, jembatan putus, ODOL melalui pengiriman multimoda.
Baca Juga
"Tentang multimoda dan supply chain logistik yang handal mampu bersinergi dengan antar moda baik darat dan laut memberikan efisiensi waktu dan resiko bisa diminimalisasi," terangnya.
Lebih lanjut, menurutnya kebutuhan barang akan meningkat dengan kenaikan harga BBM, karena rantai pasok yang sekarang terganggu akan mengakibatkan arus distribusi menjadi macet, sehingga permintaan dan volume menjadi meningkat.
Dia mencontohkan distribusi di daerah Sumatera saat ini memang mengalami kendala karena kelangkaan solar.
"Harapan kami apabila ini tidak segera teratasi maka akan mengalami gejolak distribusi, yang akan mengakibatkan barang tidak bergerak secara berimbang dengan arus produksi dan akan mengganggu rantai pasok Industri," urainya.
PURA pun menargetkan pertumbuhan pendapatan mencapai 50 persen dan peningkatan laba bersih mencapai 15 persen pada tahun ini.