Bisnis.com, JAKARTA - Emiten logistik, PT Putra Rajawali Kencana Tbk. (PURA) mengembangkan jangkauan pasar di segmen transportasi dan logistik dengan menggandeng startup logistik PT Logisly Canggih Indonesia (Logisly).
Melalui kolaborasi ini diharapkan PURA dapat meningkatkan kontribusi di sektor distribusi, sementara Logisly mendapatkan kepastian armada dan pengiriman lebih cepat dengan multimoda.
Direktur Utama Putra Rajawali Kencana Ariel Wibisono mengatakan PURA terus berupaya memperluas cakupan pasar dan juga diversifikasi komoditas yang diangkut.
"Melalui kolaborasi ini, PURA optimistis volume di sektor distribusi akan meningkat,” terangnya dalam keterbukaan Rabu (16/11/2022).
Selain itu, emiten terafiliasi Peter Sondakh ini dapat menjamin ketersediaan armada bagi Logisly sehingga layanan pada pelanggannya dapat lebih optimal.
Pada 2022, PURA berfokus pada segmen downstream (pengiriman dari sumber ke tempat pengolahan bahan baku), processing (pengambilan dan pengiriman bahan baku manufaktur/industri), inventory (pengiriman penjualan hasil pengolahan bahan baku yang terhubung rantai pasok), dan distribusi (pengiriman barang jadi/setengah jadi ke gudang produsen dan/atau distributor).
Baca Juga
CEO Logisly Roolin Njotosetiadi mengatakan kerja sama ini sangat searah dengan misi Logisly dalam meningkatkan utilisasi armada logistik, 80 persen dari transporternya berhasil meningkatkan omset setelah bergabung dalam Logisly.
Pengembangan distribusi di ekosistem supply chain logistik merupakan ceruk yang sangat besar, sektor ini merupakan sektor yang memiliki kompetisi yang ketat.
“Dengan sistem multimoda yang dimiliki PURA, kami berkolaborasi dengan startup marketplace e-commerce, seperti Logisly yang berorientasi kepada sektor distribusi barang, di mana pura sebagai vendor penyedia armada di dalam proses pendistribusian yang mampu mengelola volume besar dan pengiriman cepat, aman, dan terkendali,” ujar Ariel.
PURA menargetkan tahun depan pertumbuhan di sektor distribusi akan berkontribusi sebesar 30 persen dan akan terus tumbuh ke depannya, dan di hilir akan berkontribusi 10 persen dengan perluasan pasar di Sumatera.
Adapun, di sektor pendukung processing akan tumbuh 15 persen dengan penguasaan armada di setiap titik pelabuhan internasional di yang beroperasi aktif di Jawa.