Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandiri Manajemen Investasi atau Mandiri Investasi berupaya untuk terus menjaring dana dari investor asing dengan agresif ke Singapura.
Peningkatan peran anak usaha perusahaan, Mandiri Investment Management Singapore Pte. Ltd (MIMS), di Singapura menjadi salah satu strategi utama perusahaan.
Dikutip dari keterangan resmi perusahaan pada Kamis (31/3/2022), Direktur Utama Mandiri Investasi Aliyahdin Saugi menyatakan, upaya itu sejalan dengan tingginya aliran dana asing yang masuk ke Indonesia, yang diperkirakan masih akan terus berlangsung dalam beberapa bulan ke depan.
Ia memaparkan, salah satu keberhasilan MIMS sebagai fund manager yang layak mendapat apresiasi adalah terkumpulnya dana investor asing ke produk Indonesia Impact Fund (IIF).
Selanjutnya, dana yang terkumpul di IIF tersebut dikelola oleh Bank Mandiri Group melalui kolaborasi antara MIMS dan Mandiri Capital Indonesia, untuk membantu pengembangan berbagai bisnis rintisan atau starup di Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya.
Adi menuturkan, hal ini merupakan wujud sinergi positif antar anak usaha Bank Mandiri Group.
Baca Juga
“Kami akan terus meningkatkan peran MIMS dalam menjaring dana asing dengan memasarkan berbagai produk investasi baik yang dikelola MIMS maupun Mandiri Investasi. Sebagai upaya kami untuk memenuhi target dana kelolaan Mandiri Investasi tahun ini sebesar Rp65,7 triliun,” kata Adi.
Kedepannya, MIMS masih akan melanjutkan pengumpulan dana dari investor asing pada produk IIF. Hal itu mengingat IIF merupakan produk investasi pertama di Indonesia yang mengkolaborasikan usaha dari sektor pemerintah dan swasta yang ditujukan khusus membantu pertumbuhan perusahaan rintisan yang terdampak krisis serta mendukung tercapainya target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) di Indonesia.
Adapun sejumlah target pembangunan berkelanjutan/SDG tersebut diantaranya: pengentasan kemiskinan, layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, sistem pendidikan yang berkualitas dan mudah diakses, peningkatan partisipasi perempuan, pembangunan lingkungan dan kota yang berkelanjutan, serta kepedulian terhadap perubahan iklim.
Lebih lanjut, Adi menjelaskan, produk investasi yang dikelola Mandiri Investasi saat ini sangat beragam. Perusahaan telah memiliki lebih dari 90 produk reksa dana, 7 produk investasi alternatif dan mengelola lebih dari 100 produk Kontrak Pengelolaan Dana/ Pengelolaan Dana Nasabah secara Individual (PDNI), yang terdiri dari jenis dan kelas aset yang berbeda.
Seluruh produk tersebut dipasarkan oleh MMI kepada nasabah institusi dan individu secara langsung serta melalui 30 agen penjual efek reksa dana yang telah bekerja sama dengan MMI.
“Strategi investasi yang kami lakukan tahun ini, akan fokus kepada kelas aset yang memberikan imbal hasil berkelanjutan serta menitikberatkan ke sektor industri yang peduli terhadap lingkungan, kemajuan sosial dan memiliki corporate governance berstandar tinggi,” tutup Adi.