Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahkota Group (MGRO) Cetak Laba Rp78,53 Miliar, Penjualan Naik 78,29 Persen

Emiten perkebunan, PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) mencatatkan pertumbuhan laba bersih dan penjualan pada tahun 2021
Usli Sarsi, Presiden Direktur PT Mahkota Group Tbk. (kiri) menjelaskan perseroan membukukan kenaikan laba bersih 582% dari Rp12,39 miliar pada 2017 menjadi Rp84,51 miliar di 2018, Kamis (9/5/2019). Perseroan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp21,13 miliar atau 25% dari total laba bersih. - Bisnis/M. Abdi Amna
Usli Sarsi, Presiden Direktur PT Mahkota Group Tbk. (kiri) menjelaskan perseroan membukukan kenaikan laba bersih 582% dari Rp12,39 miliar pada 2017 menjadi Rp84,51 miliar di 2018, Kamis (9/5/2019). Perseroan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp21,13 miliar atau 25% dari total laba bersih. - Bisnis/M. Abdi Amna

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan, PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) mencatatkan pertumbuhan kinerja laba bersih dan penjualan pada tahun 2021

Berdasarkan laporan keuangan yang dimuat di Harian Bisnis Indonesia pada Kamis (31/3/2022), emiten berkode saham MGRO tersebut membukukan kenaikan pendapatan sebesar 78,29 persen pada 2021 yaitu sebanyak Rp7,31 triliun.

Adapun pada periode yang sama tahun sebelumnya MGRO mencatat pendapatan sebesar Rp4,1 triliun. Seiring dengan lonjakan pendapatan, MGRO berhasil membalikkan posisi rugi bersih pada 2020, senilai Rp51,74 miliar, menjadi laba sebesar Rp78,53 miliar.

Bersamaan dengan peningkatan penjualan ini, beban pokok pendapatan perseroan ikut meningkat menjadi Rp6,48 triliun, dari Rp3,94 triliun secara tahunan. Selanjutnya, laba bruto perusahaan terpantau naik 399,1 persen dari Rp165,31 miliar menjadi Rp825,05 miliar di tahun 2021.

Adapun total aset perseroan hingga 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp1,82 triliun, naik dari Rp1,43 triliun di 31 Desember 2020.

Total liabilitas perseroan juga naik menjadi Rp1,11 triliun di akhir Desember 2021, dari Rp810,54 miliar di akhir Desember 2020. Sementara, total ekuitas perseroan juga naik menjadi Rp709,8 miliar pada akhir 2021, dari Rp623,4 miliar di 2020.

Sebelumnya, MGRO mengantisipasi dampak kenaikan pungutan ekspor produk sawit setelah pemerintah menerbitkan PMK No. 23/PMK.05/2022. Volume ekspor perusahaan diperkirakan akan terimbas.

 “Dengan berlakunya PMK tersebut sudah pasti akan mempengaruhi volume ekspor perusahaan. Nilai ekonomis antara harga ekspor dengan harga lokal tentunya akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi perusahaan yang berbasis pada profit,” kata Sekretaris Perusahaan MGRO Elvi ketika dihubungi, Sabtu (19/3/2022).

Meski demikian, Elvi mengatakan MGRO tetap mendukung kebijakan pemerintah, terutama kebijakan yang bisa berdampak pada kemajuan industri kelapa sawit di Indonesia.

Dari sisi volume produksi, perusahaan mencatat peningkatan yang cukup besar sampai September 2021, dari 318.467 ton menjadi 401.134 ton. Dari jumlah tersebut, 32 persen di antaranya dijual ke pasar ekspor. Mahkota Group menargetkan volume produksi pada 2021 mencapai 522.000 ton dan realisasi Januari—September 2021 telah mencapai 90,6 persen.

 “Perusahaan tetap akan mendukung kebijakan-kebijakan dari pemerintah dalam hal untuk membantu kemajuan dalam industri kelapa sawit baik di Indonesia maupun global,” tambah Elvi.

Kenaikan besaran pungutan ekspor sejatinya telah dirasakan perusahaan sepanjang 2021, seiring dengan tingginya harga CPO dunia. Situasi tersebut terlihat pada membengkaknya beban penjualan perusahaan yang mencapai 1.409 persen, dari Rp27,23 miliar pada Januari—September 2020 menjadi Rp411,11 miliar pada periode yang sama di 2021.

Dari total beban penjualan tersebut, beban pungutan ekspor mencapai Rp370,99 miliar atau setara 90,23 persen. Sampai kuartal III/2021, total laba bersih yang dapat diatribusikan per akhir September 2021 mencapai Rp57,2 miliar. Realisasi itu berbanding terbalik jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 ketika MGRO memperoleh rugi bersih sebesar Rp34,5 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper