Bisnis.com, JAKARTA – Mandiri Manajemen Investasi menargetkan pertumbuhan IHSG hingga akhir 2023 dapat menembus di atas 7.400 meski saat ini gerak IHSG cenderung melemah.
Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi Aliyahdin Saugi mengatakan Indonesia dapat melanjutkan pertumbuhan pada tahun ini, di mana pertumbuhan PDB berkisar 4,70 persen hingga 4,90 persen secara tahunan. Sementara target IHSG pada 2023 dapat tumbuh di atas 7.400 dan bond yield berada pada kisaran 7,00 persen serta nilai tukar rupiah yang tetap stabil.
“Kondisi bursa saham Indonesia, selama pandemi hingga saat ini masih dalam fase konsolidasi, tercermin dari belum terefleksinya pergerakan harga saham berbagai emiten yang mencatat peningkatan kinerja dan laba pada 2021-2022, alias undervalue,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (16/3/2023).
Sementara itu, Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer menyebutkan gerak IHSG secara year-to-date memang cenderung volatil. Namun demikian, Adrian menyebut pada tahun lalu kondisi juga terlihat sama namun IHSG masih memberikan return 4,1 persen.
IHSG saat ini, kata Adrian, memang memiliki tantangan sejak awal tahun. Mulai dari pembukaan pasar China yang menyebabkan perpindahan investor, penguatan dolar, serta pertumbuhan laba bersih emiten Indonesia yang mengalami perlambatan.
“Challenge lebih besar atas dasar kebijakan quantitative tightening di negara maju yang kemudian diikuti oleh negara-negara berkembang. IHSG secara ytd bergerak volatil,” katanya.
Baca Juga
Pembukaan market China di awal tahun memberikan dampak perpindahan investor dari bursa saham Indonesia, Malaysia, dan India.
“Tetapi kami melihat ini bukan sesuatu yang berbahaya tetapi rotasi yang sehat, dikarenakan tidak terjadi lonjakan di pasar obligasi seperti yang terjadi di pasar saham. Sehingga ada kemungkinan akan kembali lagi ke pasar saham,” jelas Adrian.
Selanjutnya adalah penguatan dolar yang menyebabkan investor banyak beralih ke pasar uang US. Ketiga pertumbuhan laba bersih Indonesia yang akan mengalami perlambatan sehingga ada kemungkinan perpindahan aset ke Thailand yang lebih profit.
Sementara itu, Mandiri Sekuritas menyebutkan jika The Fed kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga lagi.
Manajemen PT Mandiri Manajemen Investasi sangat optimistis, Indonesia dapat menjadi tempat yang cukup diminati untuk berinvestasi. Buktinya, Indonesia tahun lalu mampu mencatatkan kenaikan investasi langsung (FDI) mencapai 44,2 persen secara tahunan atau sebesar Rp654 triliun (US$45,6 miliar).
Besarnya minat investor asing berkat struktur perekonomian yang sudah terbangun melalui kerja keras pemerintah dan berbagai elemen dalam masyarakat sehingga Indonesia dapat keluar dari berbagai kesulitan.
Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup turun 0,94 persen atau 62,4 poin ke level 6.565,72, setelah bergerak di zona merah sepanjang hari. Sebanyak 97 saham menguat, 473 saham melemah, dan 130 saham stagnan.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 6.542-6.630. Kapitalisasi pasar tercatat turun menjadi Rp9.160 triliun.