Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gurita Bisnis GOTO, Punya Saham Mayoritas Kedua NETV

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) termasuk dalam pemilik saham mayoritas PT Net Visi Media Tbk. (NETV).
PT Net Visi Media Tbk. (NETV) melaksanakan seremoni pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (26/1/2022).
PT Net Visi Media Tbk. (NETV) melaksanakan seremoni pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (26/1/2022).

Bisnis.com, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) termasuk dalam pemilik saham mayoritas PT Net Visi Media Tbk. (NETV).

Berdasarkan komposisi pemegang saham NETV per 28 Februari 2022, terdapat PT Semangat Bambu Runcing yang merupakan pemegang saham terbesar kedua setelah PT Sinergi Lintas Media yang merupakan pengendali perseroan.

Adapun, Semangat Bambu Runcing memegang 2,06 miliar lembar saham atau setara 8,81 persen dari total modal ditempatkan dan disetorkan.

Menariknya, mengutip prospektus GOTO, Sabtu (19/3/2022), perusahaan Semangat Bambu Runcing tersebut merupakan cucu usaha yang dimiliki melalui PT Tokopedia.

Tokopedia memiliki penyertaan saham sebesar 2.555.491 saham dalam SBR, yang merupakan 99,99 persen dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor dalam SBR.

Dengan demikian, melalui cucu usaha tersebut, GOTO memegang saham NETV, emiten media tersebut menjadi entitas asosiasi GOTO.

Hingga penutupan perdagangan Jumat (18/3/2022), saham NETV naik 3,93 persen atau 14 poin ke harga 370. Sejak IPO, harga saham NETV sudah naik 88,77 persen dengan kapitalisasi pasar Rp8,68 triliun. Jika mengacu pada harga penutupan tersebut, total saham yang dipegang GOTO senilai Rp764,54 miliar.

Selama masa penawaran umum, NETV mampu mengumpulkan dana segar Rp149,99 miliar. Emiten media itu melepas sahamnya ke publik dengan harga Rp196. NETV menawarkan sebanyak-banyaknya 765,30 juta saham barunya atau setara 4,37 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Perolehan dana dari penawaran umum  ini setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk pengembangan anak usaha NETV.

Misalnya pengembangan produksi konten dan pembelian program, modal kerja perseroan dalam pengelolaan industri manajemen artis, pengembangan platform media digital, dan penyelesaian sejumlah tertentu dari fasilitas pinjaman.

CEO NETV Deddy Hariyanto mengatakan langkah pencatatan sebagai perusahaan terbuka ini merupakan bagian dari rencana akselerasi pencapaian beberapa prioritas pengembangan usaha perseroan. Melalui anak usaha lembaga penyiaran nasional NET yang dikenal dengan konten kreatif dan kekiniannya, ingin mengembangkan konten-konten NET agar dapat lebih luas lagi menjangkau potensi pemirsa di Indonesia.

"Kami juga akan terus mengembangkan berbagai inovasi platform teknologi media penyiaran berbasis digital dari anak usaha kami yang memiliki potensi kuat ke depannya sejalan dengan semakin berkembangnya kreatifitas konten-konten eksklusif kami di platform media digital”, jelas Deddy Hariyanto dalam keterangan resmi Rabu (26/1/2022).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper