Bisnis.com, JAKARTA – Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menutup unit usaha Bridestory cabang Filipina.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan oleh perseroan, GOTO menutup Bridestory Philippines, Inc pada 2021. Perusahaan yang berdiri pada 2016 itu tutup usia setelah berjalan selama kurang lebih lima tahun.
Sebagai informasi, Bridestory Philippines, Inc adalah sebuah situs portal yang beroperasi di Filipina. Adapun, saat ini GOTO sedang melakukan proses likuidasi salah satu unit usahanya itu.
Emiten teknologi menjadi pemilik mayoritas saham Bridestory Philippines, Inc melalui Bridestory Ltd. yang berdomisili di Singapura. Sementara itu, GOTO menggenggam saham Bridestory melalui unit usaha yang berdomisili di Indonesia, yaitu PT Semangat Bambu Runcing (SBR).
Bridestory melalui situs resminya, menyatakan sebagai direktori pernikahan global yang lengkap dan penuh inspirasi. Lalu menjadi marketplace yang membantu menghubungkan para profesional pernikahan dan vendor dengan para calon pengantin di seluruh dunia.
Di sisi lain, Analis Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta mengatakan menggunakan valuasi price to book value (PBV) dalam perhitungan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Dia menjelaskan PBV didapat dari harga saham dibandingkan dengan nilai buku per saham.
Baca Juga
Adapun nilai buku saham GOTO diperoleh dari total ekuitas dibagi jumlah saham tercatat. Berdasarkan prospektus, GoTo mencatat total ekuitas senilai Rp130 triliun dan jumlah saham 1,19 triliun saham.
Dengan begitu, nilai buku GoTo senilai Rp109, maka PBV saham IPO GOTO berkisar 2,89 kali – 3,17 kali. “Berdasarkan PBV tersebut, GoTo menurut kami tidak terlalu mahal dalam harga IPO-nya,” kata Andhika Kamis, (17/3/2022).
Andhika menambahkan dengan skema valuasi tersebut maka terdapat dua pilihan investasi bagi para investor yaitu long term atau trading.
Menurutnya, saham GOTO cocok untuk long term investment karena GOTO merupakan holding company dari banyak perusahaan teknologi raksasa di Indonesia seperti Gojek, Tokopedia dan Bank Jago.
Andhika menilai ketiga perusahaan memiliki fundamental perusahaan yang solid serta prospek yang menarik secara jangka panjang. Dengan performa yang semakin baik & banyaknya modal ventura, berinvestasi di GOTO tentunya menarik untuk dipertimbangkan.
Namun saham raksasa teknologi itu juga, menurutnya, cocok untuk portofolio trading. “Untuk traderbisa memanfaatkan volatilitas harga untuk trading jangka pendek,” katanya.
Andhika menambahkan semua investor cocok memasuki GOTO, karena perseroan memiliki bisnis yang luas dan juga sudah akrab dengan masyarakat.