Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Selangit, Manajemen BSDE Yakin Penjualan Melejit

Harga komoditas seperti minyak mentah dan batu bara tengah mengalami kenaikan. Hal ini dinilai juga ikut memberikan angin segar bagi sektor properti.
Tengara BSD City di kawasan Bumi Serpong Damai. BSD City merupakan salah satu proyek yang digarap oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk./bsdcity.com
Tengara BSD City di kawasan Bumi Serpong Damai. BSD City merupakan salah satu proyek yang digarap oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk./bsdcity.com

Bisnis.com, JAKARTA – Harga komoditas seperti minyak mentah dan batu bara tengah mengalami kenaikan. Hal ini dinilai juga ikut memberikan angin segar bagi sektor properti.

Seperti diungkapkan Corporate Secretary & Head of Investor Relations BSDE, Christy Grassela bahwa secara historis, kembali ke tahun 2013 ada booming properti seiring dengan kenaikan harga komoditas.

“Coba kita kembali ke 2008 - 2013, ada booming properti seiring dengan kenaikan harga minyak dan batu bara, saya pikir pembeli kami sudah mulai antre lagi membeli properti,” ujarnya dalam acara MNC Group Investor Forum 2022, Rabu (16/3/2022).

Christy menilai, di saat kenaikan harga komoditas, sektor properti yang akan bangkit adalah sektor kelas atas dan premium.

“Jadi kami keluarkan satu proyek dengan harga di kisaran Rp20 miliar – Rp30 miliar, memang pasarnya sangat niche, tapi nyatanya tetap bisa terjual tahun lalu,” ungkapnya.

Berdasarkan keterangan resmi, BSDE menargetkan prapenjualan 2022 sebesar Rp7,7 triliun untuk tahun ini. Target tersebut setara pencapaian prapenjualan di 2021. Angka tersebut juga melampaui 10 persen dari target yang ditetapkan pada awal tahun 2021 yakni Rp7 triliun.

Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan, pertumbuhan penjualan tersebut ditopang terutama oleh peningkatan permintaan yang lebih baik dari perumahan dengan segmentasi harga Rp3 miliar - Rp5 miliar.

Terbatasnya lahan, pilihan dan tingginya harga properti di kawasan utama perkotaan menjadikan kawasan suburban sebagai alternatif terbaik. Terlebih jika ditopang oleh konektivitas jalan, terutama jalan tol dan transportasi umum massal yang memudahkan mobilitas para penghuninya.

Berdasarkan segmen, penjualan segmen rumah tapak, diperkirakan akan berkontribusi sebesar 74 persen atas target prapenjualan 2022. Sedangkan 16 persen dari penjualan komersial antara lain (tanah kavling, ruko, kondominium), dan 10 persen penjualan tanah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper