Bisnis.com, JAKARTA - Emiten terminal kendaraan, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) mencatat aktivitas ekspor mobil hingga Februari 2022 menurun dibandingkan dengan periode yang sama 2021.
Investor Relations Indonesia Kendaraan Terminal Reza Priyambada menjelaskan pada dua bulan pertama tahun ini, kegiatan bongkar muat ekspor-impor kendaraan belum terlihat meningkat signifikan.
Anak usaha BUMN itu mencatat ekspor kendaraan CBU dalam kurun waktu dua bulan pertama pada 2022 berjumlah 36.076 unit atau turun 27,68 persen dari periode yang sama pada 2021 sebesar 49.888 unit.
"Adapun, Toyota masih mendominasi kegiatan ekspor meski jumlahnya di dua bulan pertama tahun ini lebih rendah, dari sebelumnya sebanyak 27.390 unit menjadi 22.827 unit sepanjang dua bulan pertama tahun ini dengan berbagai variannya," paparnya dalam keterangan, Rabu (16/3/2022).
Ekspor di posisi kedua yakni Suzuki dengan varian XL-7 yang diekspor 7.113 unit atau lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun sebelumnya dengan jumlah 6.816 unit.
Lalu, terdapat Mitsubishi terutama seri X-pander yang di dua bulan pertama tahun ini telah terekspor 4.101 unit, turun jauh bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya berjumlah 10.591 unit.
Baca Juga
Adapun, Honda mayoritas Brio telah diekspor sebanyak 660 unit dari periode sebelumnya sebanyak 1.230 unit.
Begitupun dengan impor juga mayoritas masih dikuasai oleh Toyota, terutama seri Hilux, Camry, dan Cross dimana pada dua bulan pertama tahun ini berjumlah 2.807 unit atau di bawah pencapaian di periode yang sama di tahun sebelumnya sebanyak 2.989 unit.
Diikuti Mitsubishi dengan varian Triton yang diimpor sebanyak 1.613 unit dari tahun lalu sebanyak 490 unit.
Lalu, Honda terutama seri Civic yang diimpor sebanyak 690 unit dimana pada periode yang sama di tahun lalu tidak ada unit CBU Honda yang diimpor.
"Seiring pemulihan ekonomi global dan domestik yang terus terjadi serta diikuti mulai meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kendaraan dan peningkatan kualitas pelayanan penanganan kargo kendaraan di Terminal IPCC sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi Indonesia," pungkasnya.