Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) optimistis bakal kecipratan untung dari adanya pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Corporate Secretary & Head of Investor Relations BSDE, Christy Grassela mengatakan masa depan emiten bersandi BSDE ini di Kalimantan cukup bagus, terutma karena landbank yang a
da di sana cukup besar.
“Kita harus tunggu IKN untuk perkembangannya. Kalau sudah ditempati oleh pemerintah kita akan dapat multiplier effect di Balikpapan. Kita juga berencana ekspansi dekat Balikpapan, di Samarinda, kita ada [lahan] di sana saat ini sekitar 880 hektare, dan bisa diekspansi sampai 245 hektare,” ujarnya dalam MNC Group Investor Forum, Rabu (16/3/2022).
Untuk tahun ini sendiri, BSDE optimistis pasar properti bisa kembali pulih, terlebih dengan adanya berbagai dukungan dari pemerintah.
Beberapa strategi yang dilakukan BSDE antara lain mengamankan landbank sesegera mungkin karena pengembangan sebuah proyek adalah pengembangan jangka panjang.
Baca Juga
“Dengan landbank yang ada sekarang, kita bisa bertahan sekarang 20-25 tahun. Kalau landbanknya sudah diamankan. Marginnya akan bisa diamankan dan bisa dapat semaksimal mungkin,” ujar Christy.
Strategi selanjutnya dari anak usaha Grup Sinar Mas itu adalah diversifikasi lokasi serta menyediakan segmentasi yang beragam. BSDE saat ini sudah menyediakan berbagai produk di segala lini dari rumah tapak, apartemen, kantor dan ritel sampai hanya tanah juga untuk dibangun sendiri.
“Kami juga tidak hanya targeting beberapa segmen, kami menyediakan produk untuk kelas menengah sampai premium class dengan rentang Rp1 miliar – Rp30 miliar per unit,” jelasnya.
BSDE juga mencoba mempertahankan dan mengupayakan kenaikan pendapatan dari recurring income yang didapat dari tenan di lahan kantor, ritel, tower, dan residensial setelah sewanya sempat turun 20-25 persen akibat pandemi.
“Kami mencatat pendapatan yang 75-80 persen per tahun dari landed house, dan sisanya recurring income dari tenant. Makanya, ke depan kita akan tumbuhkan lagi recurring income,” tambahnya.
Pada 2021, BSDE berhasil membukukan pendapatan 7,7 triliun, melebihi target di Rp7 triliun, didukung antara lain oleh kebijakan pemerintah.
“Setiap perusahaan properti yang terdata BEI bisa mencatat pertumbuhan penjualan Rp4 triliun - Rp5 triliun, BSD melewati rata-rata itu. Landbank sebagai aset paling bernilai yang dimiliki pengembang rata-rata punya 2.145 hektare dan BSD sekarng mengamankan 4.566 hektare. Jadi kami lebih aman dari sisi landbank,” ungkap Christy.
Di lantai bursa, saham BSDE hari ini naik tipis 0,50 persen atau 5 poin ke posisi 1.000, setelah mengantongi pembelian oleh asing senilai Rp1,68 miliar. Dalam setahun, harga saham BSDE mencatatkan penurunan 16,67 persen, dan selama 2022 berjalan, saham BSDE turun 0,99 persen.